2. Sering menghadiahi anak dengan berbagai macam benda
Benda yang sering dihadiahkam seperti mainan, permen, cokelat, dll.
Sama seperti dengan pujian, terlalu sering membelikan anak sesuatu yang sebetulnya tidak ia butuhkan malah mengurangi arti dan nilai dari barang tersebut.
BACA JUGA: Resmi Menikah, Begini Cantiknya Adik Ipar Zaskia dan Shireen Sungkar
Contoh, setiap anak ulang tahun, kita memberinya hadiah mahal yang mungkin belum sesuai dengan usianya.
Semakin besar, anak akan berharap ia mendapatkan kado yang lebih bagus dan lebih mahal.
Sebaliknya, saat kita tidak memberinya apa-apa, anak akan sangat kecewa dan sedih.
Tentu kita tidak ingin hal ini terjadi berlarut-larut bukan?
3. Sering mengganggap remeh kemampuan anak
Akibatnya, kita jarang memberinya tanggung jawab untuk suatu hal.
Kita lebih suka mengerjakan keperluan anak, tanpa memberi kesempatan anak untuk melakukannya sendiri.
Misalnya, anak ingin makan sendiri, tapi karena tidak mau baju anak kotor dan meja makan berantakan, plus biar cepat habis, kita cenderung menyuapi anak.
Padahal, tindakan itu sama saja dengan membiarkan anak terus bergantung pada kita.
Untuk jangka pendek, mungkin tidak masalah, tetapi pasti berdampak untuk kemandirian anak nantinya.
BACA JUGA: Tak Banyak Diketahui, Begini Cantiknya Tyna Adik Ipar Nana Mirdad
Mengerjakan semua keperluan anak adalah bentuk lain dari memanjakan anak. Masalahnya, kita tidak tahu apakah kita bisa terus berada di dekat anak.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR