"Dia menunjukkannya kepada saya di cermin dan saya ingin menangis karena saya benar-benar tidak menyukainya.
Dia telah berhasil merekatkan bulu mata bagian atas dengan beberapa bulu mata bagian bawah saya sehingga salah satu mata saya agak direkatkan dan saya tidak bisa membukanya dengan benar," ujarnya.
"Saya duduk di dalam mobil setelah mencoba melepaskan bulu mata bawah saya dan saya harus mencabut beberapa bulu mata palsu yang mencabut beberapa bulu mata alami saya juga," imbuhnya.
Setelahnya, keadaan sempat baik-baik saja hingga suatu hari kondisi matanya memburuk, matanya gatal dan terasa panas.
"Setelah itu keadaan baik-baik saja selama sekitar satu minggu tetapi kemudian menjadi sangat menyakitkan, mata saya terasa sangat panas dan gatal. Sangat menyengat dan terus berair," katanya.
Namun, keadaan berubah dari buruk menjadi lebih buruk ketika remaja itu bangun keesokan paginya dan tidak bisa membuka matanya sama sekali, membuatnya panik.
Bagaimana tidak, ia tidak bisa melihat dan merasa ada benda lengket yang ada di matanya sehingga membuatnya tidak bisa membuka mata.
"Saya tidak bisa melihat apa-apa dan saya tidak tahu apa yang salah. Saya merasakan mata saya dan mata saya direkatkan dengan benda lengket yang ada mata," katanya.
"Saya mengambil air asin panas untuk mencoba dan mencucinya, tetapi itu sangat padat sehingga saya harus mulai mencabutnya dan itu menarik lebih banyak bulu mata saya."
Jasmine mengunjungi dokternya ketika dia bangun keesokan harinya dengan mata tertutup kembali.
Ia pun diberi resep krim, obat tetes mata, dan tablet untuk mengatasi reaksi alergi.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR