Nakita.id - Stunting menjadi salah satu masalah kesehatan yang sangat dikhawatirkan para orangtua.
Menurut Kemenkes (Kementerian Kesehatan) Republik Indonesia, stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek.
Penderita stunting umumnya rentan terhadap penyakit, memiliki tingkat kecerdasan di bawah normal, serta produktivitas rendah.
Indonesia sendiri punya target untuk menurunkan angka stunting dari yang tadinya 24,4% di tahun 2021 menjadi 14% di tahun 2024.
Psikolog Anak dan Konselor Laktasi dari PION Clinician, Irma Afriyanti Bakhtiary, M.Psi., Psikolog mengatakan bahwa, tingkat kecerdasan atau IQ pada anak berkontribusi pada gejala depresi.
"IQ rendah pada anak yang mengalami stunting ternyata juga berkontribusi pada gejala depresi dan self esteem anak," kata Irma saat diwawancarai oleh Nakita, Senin (10/1/2021).
Melihat kondisi ini, mungkin Moms dan Dads yang memiliki anak dengan kondisi stunting merasa khawatir apabila anak bisa mengalami depresi.
Hal ini juga akan memengaruhi self esteem anak yakni, cara mereka dalam memandang, menghargai, dan mencintai dirinya sendiri.
Untuk mencegah hal tersebut, yuk ketahui penyebab dan cara mencegah depresi pada anak stunting.
Irma menjelaskan, penyebab depresi pada setiap anak bisa berbeda-beda.
"Biasanya penyebabnya kondisi sosial ekonomi, terutama keadaan di rumah," kata Irma.
"Misalnya, hubungan atau relasi orangtua dengan anak, atau orangtua dengan orangtua tidak hangat jadi anak-anak tidak terpenuhi kebutuhan emosionalnya," lanjutnya.
Padahal, kebutuhan emosional anak sangat penting untuk perkembangan psikisnya.
"Orangtua cuma mikir yang penting anaknya sudah makan dan sekolah. Padahal, ada hal-hal yang harus dipenuhi, seperti membuat anak-anak merasa aman dan nyaman," sambungnya.
Irma berpesan, penting bagi orangtua supaya memenuhi aspek tersebut untuk mencegah kemungkinan depresi.
"Kalau misalnya hal tersebut sudah terpenuhi di rumah dan anak merasa nyaman aman, biasanya depresi bisa diminimalisir," katanya.
Oleh karena itu, Moms dan Dads penting sekali untuk mencegah stunting dan risiko depresi dengan cara ini.
Irma menekankan agar orangtua tidak melewatkan momen 1000 hari pertama kehidupan anak.
Pasalnya, 2 tahun pertama usia anak adalah momen yang tepat untuk memantau pertumbuhan fisiknya.
Selain fisik, pertumbuhan psikologis anak juga sedang berkembang.
"Keadaan malnutrisi selama 2 tahun pertama kehidupan anak ternyata dapat memengaruhi psikologis anak," kata Irma.
Lebih lanjut, ia memaparkan menurut penelitian, masalah mental rentan terjadi pada anak usia 11-14 tahun.
Ya, masalah mental rentan terjadi pada anak yang mengalami defisiensi zat besi dibanding anak yang tidak mengalami defisiensi zat besi.
"Kalau bisa dari SD kelas 5-6 disampaikan soal gizi seimbang," ujar Irma.
"Sekarang bukan 4 sehat 5 sempurna lagi, tapi sudah 'Isi piringku' menurut anjuran Kemenkes," pungkasnya.
Nah, itu dia Moms penyebab dan cara mencegah stunting pada anak. Waspada, ya!
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR