Selain itu, terjadinya kelainan bawaan pada janin, semisal jantung janin tak tumbuh sempurna, mengalami kebocoran, paru-paru tak bisa mengembang, atau kelainan lainnya yang dapat mengakibatkan kematian janin.
6. Trauma saat hamil
Moms hamil yang mengalami kecelakaan sehingga terjadi benturan di perut bisa berakibat plasenta terlepas.
Meski hanya terlepas sebagian, namun tetap dapat terjadi perdarahan sehingga asupan nutrisi dan oksigen ke dalam tubuh janin terhenti.
BACA JUGA: Seminggu Jelang Melahirkan, Intip Gaya Zaskia Mecca Hamil Anak Keempat
7. Rhesus darah tidak cocok
Ketidakcocokan ini, misalnya terjadi karena janin mengikuti rhesus darah Dads yang lebih dominan.
Padahal, rhesus (Rh) Dads dan Moms berbeda; Moms Rh negatif dan Papa Rh positif.
Ketidakcocokan ini dapat memengaruhi kondisi janin, seperti: janin mengalami hidrops fetalis, reaksi imunologis berlebihan yang dapat memunculkan pembengkakan kulit janin, cairan berlebih dalam rongga perut, penumpukan cairan di dalam rongga dada atau rongga jantung.
Hal tersebut dapat membuat janin tak dapat melangsungkan hidupnya dan meninggal dalam kandungan.
Itu tadi tujuh hal yang dapat menyebabkan janin meninggal dalam kandungan.
Untuk itu, sebaiknya Moms lebih waspada dan dan lebih berhati-hari, serta rutin memeriksakan kandungan ke dokter.
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Source | : | Tabloid Nakita,tribunnews.com |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR