Nakita.id - Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan pada anak yang dikhawatirkan para orangtua.
Menurut World Health Organization (WHO), stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak karena kurangnya asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi psikososial yang tak memadai.
Salah satu cirinya adalah tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari standar anak-anak seusianya.
Di Indonesia sendiri, jumlah balita terkena stunting saat ini masih tinggi yakni sebanyak 5,3 juta anak.
Padahal, Indonesia punya target untuk menurunkan angka stunting menjadi 14% di tahun 2024 dari yang sebelumnya 24,44 per tahun 2021.
Tingginya prevalensi stunting dalam jangka panjang akan berdampak pada kerugian ekonomi bagi Indonesia.
Mengutip dari laman Kemenkes (Kementerian kesehatan) Republik Indonesia, stunting sebetulnya bisa dicegah sejak 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
1000 Hari Pertama Kehidupan terdiri dari 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pada dua tahun pertama kehidupan buah hati.
Disinilah pentingnya peran orangtua, terutama ayah dalam memantau perkembangan anak agar terhindari dari risiko stunting. Simak ya, Dads!
Memantau tumbuh kembang anak bukan hanya tugas para Moms, lo! Dalam hal ini, Dads juga harus berperan aktif.
Psikolog Anak dan Konselor Laktasi dari PION Clinician, Irma Afriyanti Bakhtiary, M.Psi., Psikolog, menekankan pentingnya peran 'Ayah Siaga untuk' mencegah stunting.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR