Nakita.id - Siapa yang tidak ingin anak menuntut ilmu setinggi-tingginya?
Pasti akan senang melihat anak berprestasi hingga mampu bersekolah hingga lulus sarjana.
Pada jenjang S1, anak sudah bukan menjadi siswa lagi, melainkan mahasiswa.
Perubahannya tak hanya dari statusnya saja, melainkan juga tanggung jawabnya secara akademis.
Anak akan diminta lebih kritis dan aktif di jenjang perkuliahan.
Tentunya hal ini akan menjadi berguna untuknya, baik di kehidupan sehari-hari maupun saat nanti bekerja.
Perlu menjadi perhatian, biaya untuk perkuliahan itu tidaklah murah, Moms.
Maka dari itu, perlu berbagai siasat untuk menyiapkan dana perkuliahan bagi anak.
Yuk, ketahui tips dan langkahnya menyiapkan biaya kuliah anak sedari dini.
1. Ambil asumsi konservatif
Shierly, S.E., MBA, CFP dari Finansialku membagikan tips dalam mempersiapkan dana pendidikan anak pada wawancaranya dengan Nakita.id, Selasa, 18 Januari 2022.
Melalui wawancara yang disiarkan melalui Instagram Live tersebut, Shierly tak hanya membagikan tips untuk siapkan biaya pendidikan anak di bangku sekolah, namun juga bangku perkuliahan.
Menurut wanita yang berprofesi sebagai certified financial planner ini, untuk menyiapkan biaya kuliah anak adalah dengan mengambil asumsi konservatif.
Maksudnya, Moms dan Dads menentukan terlebih dahulu program studi atau jurusan yang hendak diambil oleh anak di masa mendatang.
"(Umumnya) orangtua di Indonesia ingin anaknya bersekolah di jurusan Kedokteran. Maka tak ada salahnya Moms dan Dads mencari tahu tentang biaya bersekolah di jurusan Kedokteran," jelas Shierly, mengutip dari wawancaranya dengan Nakita.id di Instagram Live.
Dengan begitu, Moms dan Dads bisa mempersiapkan di masa mendatang, bersekolah di jurusan Kedokteran membutuhkan biaya sekian.
2. Diskusikan dengan anak
Merencanakan biaya kuliah sedikit berbeda dengan menentukan biaya masuk jenjang sekolah.
Mempersiapkan biaya kuliah perlu didiskusikan dengan anak.
Sebab, tentu saja kita ingin anak sekolah dengan hal yang disukainya.
Anak berkuliah di bidang yang menjadi keinginan dan kemampuan kita menjadi salah satu impian orangtua.
Maka dari itu, perlu diketahui bidang akademis apa yang ingin dipelajari anak di masa perkuliahan.
Shierly menyebutkan ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan saat rencana persiapan biaya kuliah anak.
- Jurusan yang sesuai dengan kemampuan ekonomi Moms dan Dads
- Jurusan yang diinginkan oleh anak
- Jurusan yang diinginkan atau diperbolehkan oleh orangtua
Dibutuhkan sikap untuk saling mengerti dan saling mendengarkan di fase ini.
3. Cari tahu perkiraan biaya kuliah
Saatnya Moms mencari tahu biaya yang dibutuhkan sejak masuk kuliah hingga wisuda.
Berapa banyak, sih, biaya yang harus dikeluarkan sesuai dengan jurusan yang diinginkan anak, selama 7 hingga 8 semester?
Moms bisa mencari tahu melalui internet atau orang yang sedang bersekolah di jurusan yang diinginkan anak.
Mulai dari uang pangkal, SPP atau UKT, biaya wisuda, hingga iuran untuk fasilitas kampus, seperti klinik dan perpustakaan.
Tak hanya itu saja, lo, Moms.
Anak juga membutuhkan biaya untuk pembelian buku yang seringkali membutuhkan buku yang tak murah harganya.
Hal ini perlu menjadi pertimbangan Moms juga untuk menyusun anggaran biaya kuliah anak di masa mendatang.
Tentu saja hal ini perlu diperhitungkan berapa lama lagi anak kuliah.
Sebab, setiap tahunnya dana pendidikan anak mengalami kenaikan sebanyak 10 hingga 15 persen setiap tahunnya.
Perhitungkan dengan perkiraan tersebut, sehingga Moms bisa langsung mempersiapkan dana tersebut dengan cara apa.
4. Investasi
Shierly menyarankan Moms untuk mempersiapkan dana kuliah anak dengan investasi jangka panjang.
Artinya, dalam waktu minimal tiga tahun sebelum anak masuk sekolah, dana ini perlu dipersiapkan melalui investasi ini.
Maka dari itu, setidaknya mempersiapkan dana kuliah anak saat anak masuk SMA.
Lebih awal menginvestasikan tentunya akan jauh lebih baik.
Investasikan penghasilan Moms dan Dads minimal 10 persen untuk kuliah anak.
Itulah tadi tips untuk mempersiapkan biaya kuliah anak dengan investasi jangka panjang.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR