Nakita.id – Moms cacingan pada anak memang kerap kali terjadi.
Cacingan tidak akan menyakiti anak dan Moms dapat mengobatinya dengan mudah.
Tapi penyakit cacingan ini dapat menyebar dengan sangat mudah.
Anak dapat memperoleh cacing ketika mereka secara tidak sengaja mendapatkan telur cacing di tangan dan menelannya.
Ini mungkin terjadi jika anak bersentuhan dengan orang-orang yang menderita cacingan atau dengan debu, mainan, bisa juga sprei yang terinfeksi cacing.
Jika anak-anak menyentuh benda-benda di sekitar rumah tanpa mencuci tangan, telur-telur cacing itu mungkin menular ke orang lain yang berada dirumah.
Sebagian besar cacingan pada anak bisa saja tidak menunjukkan tanda yang berarti.
Namun pada beberapa kondisi, ada beberapa tanda yang mengindikasikan bahwa anak tertular cacingan.
Melansir dari HealthLine, cacingan pada anak bisa dibedakan sesuai jenis cacingnya, lho Moms.
1. Cacing kremi (Enterobius Vermicularis)
Cacingan pada anak yang satu ini adalah infeksi usus pada anak yang disebabkan oleh cacing parasit kecil sehingga tidak memiliki ciri yang terlihat.
Ini adalah jenis infeksi yang sangat umum dialami oleh anak, terutama di usia sekolah.
Proses penularan parasit ini dari cacing kremi yang masuk ke dalam tubuh ketika anak menelan atau menghirup cacing kremi yang sangat kecil.
Lalu telur tersebut menetas di usus kecil dan masuk ke usus besar, hingga di dalam usus besar tersebut cacing kremi menempel dan akan mengambil makanan.
2. Cacing gelang (Ascariasis Lumbricoides)
Jenis cacingan berikutnya adalah ascariasis lumbricoides atau biasa disebut , kondisi yang disebabkan oleh infeksi cacing gelang.
Cacing jenis ini biasa menyebar melalui makanan dan minuman yang sebelumnya sudah terkontaminasi.
Namun, tidak ada gejala khusus yang ditimbulkan cacing ini.
3. Cacing tambang (Necator Americanus dan Ancylostoma Duodenale)
Cacing penyebab cacingan pada anak berikutnya adalah cacing tambang.
Cacing tambang memiliki ciri-ciri melekat pada usus dengan mulut mereka dan akan menghisap darah, sehingga anak mengalami cacingan.
Kemudian, cacing ini masuk lewat kulit kaki dan akan menginfeksi bagian dalam tubuh, seperti paru-paru dan jantung melewati aliran darah.
Tidak jarang, cacing ini menyebabkan anemia pada anak-anak, sehingga berakibat menurunnya daya tahan tubuh dan memengaruhi kecerdasan anak.
4. Infeksi cacing pita (Taenia sp.)
Biasanya anak yang terinfeksi cacing pita tidak merasakan gejala apapun karena memang gejala yang ditimbulkan sulit untuk dideteksi.
Namun, bagi anak yang menderita infeksi usus akibat cacing pita, bagian kepala cacing pita akan menempel pada dinding usus.
Sementara bagian tubuhnya akan terus bertambah panjang dan memproduksi telur di dalam usus.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Debora Julianti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR