Nakita.id - Obat beruntusan pada bayi tentu jadi andalan bagi Moms yang memiliki si Kecil dengan masalah beruntusan.
Beruntusan pada bayi memang mengkhawatirkan.
Bahkan, banyak yang sampai dalam kondisi yang cukup parah.
Mengutip dari MedicalNewsToday, penyebab beruntusan biasanya karena beberapa sebab, di antaranya adalah makanan, udara, atau bahan kimia yang kontak pada bayi.
Namun, kenali beberapa jenis alergi penyebab beruntusan pada bayi dan cara penanganannya yang tepat.
1. Papular urticaria
Salah satu jenis alergi yang menyebabkan beruntusan pada bayi adalah papular urticaria yang disebut sebagai reaksi alergi karena gigitan serangga yang memicu timbulnya benjolan ruam.
Serangga yang dimaksud beragam, mulai dari nyamuk, kutu, kutu kasur, dan lainnya.
Baca Juga: Obat Beruntusan pada Bayi yang Ampuh dan Cara Mencegah Biang Keringat pada Bayi
Obat beruntusan pada bayi dengan alergi satu ini tentu harus sesuai dengan resep dokter.
Karena alergi ini biasa dialami anak usia dua hingga enam tahun. Meski begitu, alergi ini bisa juga dialami oleh bayi di bawah usia tersebut.
Jenis alergi ini bisa bertahan hingga beberapa hari bahkan minggu.
2. Alergi makanan
Penyebab kedua adalah alergi makanan. Ini jadi alergi paling umum yang menyebabkan beruntusan.
Terkadang, hal ini bahkan terjadi sebelum bayi memakan makanan tersebut atau berasal dari ASI.
Beberapa makanan yang sering menjadi sumber alergi bayi, di antaranya susu dan produk-produknya, kacang-kacangan, kerang, dan lainnya.
Ketika bayi nulai mengkonsumsi makanan pendamping ASI, saat itu pula lah alergi terhadap makanan tertentu mulai muncul.
3. Eksim
Baca Juga: Perbedaan Intoleransi Laktosa dan Alergi Susu, Jangan Lagi Mengiranya Sama!
Obat beruntusan pada bayi karena eksim ini juga harus dikonsultasikan ke dokter.
Eksim adalah masalah kulit yang paling umum dialami bayi. Ada berbagai tipe eksim, namun eksim atopik adalah yang paling sering.
Ada bayi yang memang lebih rentan terkena eksim, biasanya karena faktor genetik dan juga lingkungan.
Pemicu eksim yang paling umum adalah kain yang menimbulkan iritasi, sabun dan panas.
Ruam karena eksim terlihat sedikit berbeda pada bayi yang sudah cukup besar.
Menurut National Eczema Association, ruam eksim pada bayi di bawah enam bulan cenderung terdapat pada bagian kulit kepala, wajah dan dahi.
Sementara pada bayi berusia antara enam bulan hingga satu tahun, ruam seringkali muncul pada lutut dan siku.
Sebagian besar alergi yang dialami bayi akan hilang dengan sendirinya seiring pertambahan usia dan menguatkan kekebalan tubuhnya sehingga tidak semua reaksi alergi membutuhkan perawatan khusus.
Meski begitu, jika reaksi alergi tersebut menimbulkan ketidaknyamanan, perawatan khusus mungkin dibutuhkan. Konsulatasikan pada dokter untuk menentukan penanganan yang paling tepat.
Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan: Sering Makan Kacang Saat Hamil Bikin Bayi Alergi Kacang, Benarkah?
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR