"Saya menikah sebelum Natal dan berharap untuk bercerai atau dibatalkan pada akhir Januari," ujar perempuan tersebut.
Lalu, perempuan tersebut mengaku sebenarnya tidak terlalu peduli pada pernikahan.
Dirinya menerima lamaran dari pacarnya lalu masing-masing mengungkapkan aturan dalam pernikahan.
Salah satu permintaan perempuan tersebut adalah tidak menggosokkan kue ke wajahnya.
"Saya tidak pernah peduli untuk menikah, tetapi saya tidak menentangnya. Jadi ketika pacar saya melamar pada tahun 2020, kami memutuskan untuk melakukannya," ujarnya.
"Saya pikir saya cukup masuk akal tentang kompromi ketika dia benar-benar menginginkan sesuatu.
Satu-satunya aturan keras dan cepat saya adalah dia tidak akan menggosok kue di wajah saya di resepsi," bebernya.
Tapi, apa yang terjadi justru tidak sesuai dengan harapan.
"Sebagai pria yang baik dan mengenal saya dengan baik, dia seharusnya tidak melakukannya. Sebaliknya, dia mencengkeram bagian belakang kepala saya dan mendorong kepala saya ke dalamnya.
Itu direncanakan sejak kue dihancurkan, dan dia memiliki banyak kue mangkuk sebagai cadangan," ungkapnya.
Perempuan itu begitu marah dan tidak menyangka pria yang selama ini dikenal baik justru tak menepati janji di hari pernikahan.
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR