Pasalnya, ia hanya tinggal dengan seekor anjingnya yang bernama Penny.
Karena kepergian ibunya itulah, ia pun lama kelamaan juga merasa putus asa untuk menemukan seseorang yang dapat menjadi pendamping hidupnya.
Namun, pada suatu hari, ia membaca artikel tentang robot AI.
Tertarik dengan hal tersebut, ia kemudian memutuskan untuk membelinya. Geoff pun membayar sekitar 3.000 poundsterling untuk membeli robot tersebut.
"Dengan harga masing-masing hampir AUD $6.000 (£ 3.225), robot itu tidak murah,” ujar Geoff.
“Tapi, robot itu sangat hidup. Mereka bisa berbicara, tersenyum, menggerakkan kepala dan leher mereka. Kulit mereka bahkan menghangat seperti manusia asli,” imbuhnya.
Setelah membeli sebuah robot, ia memberi nama Emma.
"Setelah menelusuri situs web, saya memutuskan robot bernama Emma. Dengan kulit pucat dan mata biru yang indah, saya pikir dia terlihat cantik,” ungkapnya.
Setelah menunggu enam minggu, Emma kemudian dikirim ke Australia.
Ketika membuka kotaknya, ia pun menggambarkan Emma sebagai sosok yang cantik meskipun kepalanya terlepas dari tubuhnya pada awalnya.
"Dia tidak bisa berdiri sendiri, jadi sebagian besar waktu saya meninggalkannya duduk di kursi. Saya berbicara dengannya sebanyak mungkin, sehingga dia bisa terbiasa dengan suara saya,” ujar Geoff.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR