Nakita.id – Setiap anak pasti ingin disayangi oleh orangtuanya.
Pasalnya, dengan kasih sayang, anak akan tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang baik.
Tapi, tampaknya hal itu tidak dialami oleh pria satu ini.
Tak seperti anak pada umumnya, pria ini mengaku tidak mendapatkan kasih sayang dan dukungan dari orangtuanya.
Selain itu, ia juga mengatakan nasibnya menjadi tunawisma karena sikap orangtuanya itu.
Akibat hal tersebut, ia lantas mengajukan gugatan pada orangtuanya.
Tak main-main, ia meminta uang miliaran rupiah sebagai kompensasi.
Wah, bagaimana kelanjutannya, ya?
Yuk, kita simak, Moms!
Melansir dari Oddity Central, seorang pria bernama Bernard Bey dari Brooklyn, New York, mengaku tidak mendapatkan cinta dan dukungan dari orangtuanya.
Bernasib sebagai tunawisma, ia pun menyalahkan orangtuanya atas kondisinya saat ini.
Menurut MStarz, dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Bey mengatakan bahwa ia melarikan diri dari rumah ketika dia baru berusia 12 tahun.
Alasannya lantaran keluarganya telah melecehkannya baik secara fisik maupun verbal.
Sejak saat itu, ia keluar masuk sistem penampungan selama dua belas tahun terakhir dan bahkan juga pernah menghabiskan waktu di penjaara.
Merasa orangtuanya bertanggung jawab atas semua yang dialami, Bey kemudian mengajukan gugatan terhadap mereka di Pengadilan Brooklyn.
Bey menuduh orangtuanya telah membuatnya merasa "tidak dicintai oleh dunia".
Dalam gugatan yang ditulis sendiri, Bey lantas meminta ganti rugi $200,000 atau sekitar Rp 2 miliar lebih.
Tak berhenti sampai di situ, ia juga menuntut keluarganya untuk menggadaikan brownstone mereka di lingkungan Bedford-Stuyvesant, untuk membantunya membuka dua waralaba restoran pizza.
Namun, Bey mengklaim bahwa uang $200.000 yang ia minta akan digunakan untuk membantu seluruh keluarga.
“Saya merasa orangtua saya tidak mencintai saya, mereka tidak mendukung, mereka kasar secara emosional, kasar secara verbal,” kata pria berusia 32 tahun itu.
“Kami tidak memiliki ikatan keluarga yang seharusnya dimiliki sebuah keluarga,” imbuhnya.
Tahu anaknya mengajukan gugatan, sang ibu membantah apa yang dikatakan oleh putranya.
Ia lantas mengatakan kalau kondisinya tidak bisa memberi uang sebanyak itu.
Pasalnya, mereka sendiri saat ini tinggal di perumahan umum, dan gedung Brooklyn yang anaknya minta untuk digadaikan hanya sebagian dimiliki oleh mereka.
Ia kemudian juga mengatakan bahwa anaknya tidak pernah bekerja sehari pun dalam hidupnya dan memiliki masalah psikologis.
“Saya berharap saya bisa mencapai semacam resolusi dengan orangtua saya dan kami tidak harus melalui ini sama sekali, kita bisa bekerja sama," ujar Bey.
"Mari kita bekerja sama, dan pasti, aku akan melepaskan gugatan itu," pungkasnya.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR