“Karena memiliki platform yang sama dengan vaksin Sinovac (yaitu virus yang diinaktivasi), maka profil efek samping samping (vaksin Sinopharm) juga mirip, di mana frekuensi kejadian efek sampingnya adalah 0.01 persen atau terkategori sangat jarang,” jelas Prof. Zullies.
3. Efek samping (KIPI) vaksin sinopharm
Prof. Zullies juga menyampaikan bahwa efek, samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) vaksin Sinopharm terbilang ringan dan akan segera membaik tanpa pengobatan lebih lanjut.
Misalnya seperti nyeri atau kemerahan di area kulit yang disuntik, serta beberapa efek samping sistemik seperti sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, diare, dan batuk.
4. Aman sebagai vaksin booster
Kepala BPOM Penny K Lukito menyebut, aspek keamanan penggunaan vaksin Sinopharm sebagai booster umumnya dapat ditoleransi dengan baik.
Sementara itu, frekuensi, jenis, dan tingkat keparahan efek samping setelah pemberian vaksin dosis ketiga ini akan lebih rendah dibanding saat pemberian dosis pertama dan kedua.
Baca Juga: Bingung Cari Lokasi Vaksin Booster di Daerahmu? Cek Pakai HP Saja, Begini Cara Mudahnya
Lebih lanjut Penny juga menyebutkan sejumlah efek samping (KIPI) setelah pemberian vaksin dan tingkat keparahannya.
“Adapun KTD (Kejadian yang Tidak Diharapkan) yang sering terjadi merupakan reaksi lokal seperti nyeri di tempat suntikan, pembengkakan dan kemerahan, serta reaksi sistemik seperti sakit kepala, kelelahan, maupun nyeri otot dengan tingkat keparahan grade 1-2,” jelasnya.
5. Meningkatkan respons imun
Penny juga menyebutkan, pemberian vaksin Sinopharm sebagai booster mampu meningkatkan respons imun humoral untuk parameter pengukuran antibodi netralisasi dan anti IgG, masing-masing sebesar 8,4 kali dan 8 kali lipat dari sebelum pemberian booster.
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR