Agar Anak Tidak Minta Digendong Terus

Dini - Rabu, 6 April 2016 | 05:20 WIB

Dini

Tabloid-Nakita.com - Sampai usia si kecil 1,5 tahun, Mama mungkin masih betah berlama-lama menggendongnya. Tetapi ketika beratnya semakin bertambah, apalagi di usia 2 sampai 3 tahun, si kecil masih saja minta digendong, pasti Mama kewalahan juga. "Aduh... adek kayak anak bayi aja minta digendong," begitu gerutu Mama sambil terus mengangkatnya dengan susah-payah.

Baca: Terlalu Sering Digendong Bikin Anak Terlambat Jalan

Ya, di usia 2 tahun anak pasti sudah bisa berjalan. Tetapi kenapa anak masih minta digendong? Bagaimana caranya agar anak tidak minta digendong terus?

"Minta digendong itu perilaku batita yang sudah umum. Kita menyebutnya 'lingkaran keamanan', karena mereka ingin bermain dan bebas merdeka, tapi kemudian kembali karena merasa aman dan tenang dengan adanya orangtua, dan kemudian ingin bebas lagi," tutur Tanis Shanks, trainer untuk program pengasuhan di Nobody's Perfect, Saskatoon, Canada.

Ada banyak alasan mengapa anak selalu minta digendong. Jika mereka sedang melalui suatu perubahan, seperti menghadapi kelahiran adik, pindah dari boks bayi ke tempat tidur besar, atau baru mengikuti kelas nursery, mereka menginginkan kehangatan dan rasa tenteram. Kadang-kadang, mereka kelelahan, dan sekadar ingin dipeluk.

Baca: Cuci Tangan Sebelum Gendong Bayi

Ada penyebab lain mengapa si kecil ingin digendong yang sifatnya fisik. Misalnya, ia kesulitan mengikuti langkah-langkah panjang orangtuanya sehingga memilih digendong saja. Ia merasa tak nyaman karena harus mengurutkan tangannya ke atas untuk digandeng. Atau, karena ia ingin bisa melihat sesuatu lebih jelas!

Apa pun alasannya, "Jangan membuatnya malu dengan mengatakan 'hanya bayi yang minta digendong'," kata Shanks. Kalau Mama belum terlalu lelah, boleh saja menggendongnya sebentar. Jika tidak pun, tak apa-apa. Yang penting, pahami kebutuhan anak dan berikan alternatifnya.

Baca: Bayi Bau Tangan Karena Sering Digendong?

Berikut trik agar anak tidak minta digendong terus:

* Membungkuklah, atau jongkok, supaya Mama berada satu level dengan si kecil. Mungkin ia hanya lelah harus mendongak saat berbicara pada Mama.
* Jika anak menggelayut pada kaki Mama, dengan perlahan buatlah jarak antara Mama dengannnya.
* Tatap mata si kecil, dan dengan tenang minta padanya untuk berhenti menangis. Kemudian lanjutkan dengan apa yang tadi Mama kerjakan.
* Jika ia terus menangis, jelaskan bahwa Mama tidak bisa mendengar apa yang dikatakannya. Ini memang bagian yang sulit, apalagi jika anak menangis karena ingin digendong dan dipeluk. Dengan lembut tekankan bahwa Mama masih ada menemaninya jika ia lelah, meskipun tidak menggendongnya.
* Begitu anak sudah tenang, berikan pujian dan pelukan karena ia bersikap baik. Namun, jangan menggendongnya.
* Alihkan perhatiannya dengan menunjukkan sesuatu yang lucu atau menarik. Atau, ceritakan sesuatu yang seru.
* Mama juga bisa membuat permainan. Misalnya, si kecil minta digendong saat menuju tempat parkir di mall. Ajaklah ia balapan bersama Papa, siapa yang sampai mobil lebih dulu. Atau, berdua Papa gandeng tangannya supaya ia bisa berayun-ayun sambil berjalan.
* Jika Mama sedang memasak dan si kecil ingin digendong, dudukkan dia di kursi yang agak tinggi di dekat meja. Berikan sesuatu untuk dimainkan di meja. Dengan demikian, ia berada pada level yang sama dengan Mama.

Baca: Kalau Gendong Bayi Jangan Diayun, Ini Resikonya!

Banyak cara untuk menolak anak yang minta digendong terus. Yang pasti, lakukan tanpa marah-marah agar si kecil tidak malah rewel dan tantrum.

(Dini/The Bump/Super Nanny/Today's Parent)