Nakita.id - Ketika mengetahui anak terdiagnosis kanker, kondisi seperti ini jadi salah satu mimpi buruk para orangtua.
Terlebih di Indonesia sendiri kanker kerap digambarkan sebagai penyakit yang paling mengerikan.
Banyak para penderita kanker yang kemungkinan besar tak bisa terselamatkan.
Sehingga kanker masih menjadi penyakit mematikan yang berujung pada kematian.
Saat pertama kali dokter mendiagnosis sang buah hati kesayangan terkena kanker, setiap orangtua pasti merasa sedih.
Apalagi jika Moms dan Dads harus menjelaskan kondisi kanker yang anak miliki.
Memberitahu diagnosis kanker pada anak memang perlu kesiapan, jangan sampai anak merasa cemas atau bahkan stres ketika Moms menceritan kondisi kesehatannya.
Meski merasa tak tega dan tak enak hati, Moms harus menceritakan dan memberitahu tentang penyakit yang dideritanya.
Lalu, kapan waktu yang paling tepat untuk menceritan kanker pada anak?
Baca Juga: 6 Jenis Kanker yang Paling Banyak Menyerang Anak Indonesia, Kenali Gejala Setiap Jenisnya
Dalam wawancara bersama Nakita, pada Sabtu (5/2/2022), Olivia, M.Psi., Psikolog, Psikolog di @awalmula.sub, menjelaskan jika bukan waktu yang menjadi patokan orangtua untuk membicarakan kanker pada anak.
Tetapi lihatlah apakah Moms dan Dads sudah siap menceritakan sejujurnya kondisi penyakit yang anak alami?
Menurut Olivia kapanpun bisa menjadi waktu yang tepat jika orangtua sudah merasa siap dan mampu untuk menerima segala risiko yang terjadi.
Anak-anak mungkin belum sepenuhnya memahami tentang penyakit apa yang mereka miliki dalam tubuhnya.
Tetapi Moms dan Dads harus siap untuk mencari cara menghilangkan ketakutan atau bahkan trauma jika setelah dijelaskan timbul perasaan yang membuat mereka kurang nyaman.
Kesiapan orangtua bisa terlihat bagaimana cara Moms membantu menenangkan ketakutan anak.
Dan memberikan penjelasan yang mereka pahami tanpa menimbulkan kekhawatiran atau cemas pada anak.
"Kapan waktu yang tepat itu sebenarnya bisa jadi tepat, yang penting bukan kapannya, tetapi kesiapannya, kesiapan orangtua," jelas Olivia.
Moms dan Dads harus memahami kesiapan orangtua memengaruhi kondisi dan suasana hati Si Kecil.
Olivia menuturkan orangtua yang tidak siap hanya akan menimbulkan perasaan yang serupa juga pada anak.
Dengan begitu, Si Kecil semakin sulit untuk menerima kondisinya yang menderita kanker.
Para orangtua lebih mengetahui tentang apa yang dirasakan oleh anak, maka Moms dan Dads sendirilah yang seharusnya bisa memastikan kapan waktu yang paling tepat.
Putuskan bersama untuk memberikan pehaman terkait kanker.
Sebaiknya Si Kecil harus mengetahui penyakit yang dialaminya ini sebelum pengobatan atau terapi dimulai.
Ketika orangtua yakin akan kesembuhan anak, sang buah hatipun akan merasakan hal yang sama.
Saat dokter atau orangtua yang menjelaskan penyakit kanker yang dialami, seorang anak akan membutuhkan orang terdekat yang mereka rasa percaya dan disayangi untuk selalu menemani di sisinya.
"Ketika orangtuanya siap, maka anak akan legowo. Karena pembawaan kita saat berbicara pada anak, anak akan paham baik secara verbal maupun non verbal," terang Olivia.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR