Kondisi ini merupakan penyakit autoimun ireversibel yang mempengaruhi mukosa atau selaput lendir lambung.
Kemudian, dapat mengakibatkan atrofi lambung, penghancuran sel-sel di lapisan pelindung lambung.
Wanita hamil yang terkena anemia jenis ini juga dapat mencegah penyerapan vitamin B12 dan vitamin lainnya meski sudah mengonsumsinya dalam jumlah yang cukup.
2. Kekurangan asam folat
Tahukah Moms? Wanita hamil juga membutuhkan jumlah asam folat yang tinggi untuk perkembangan janin.
Apabila Moms kekurangan asam folat, hal ini tentu dapat mempengaruhi pertumbuhan normal dan pembelahan sel pada plasenta dan janin, sehingga menyebabkan kompilkasi kelahiran, yaitu kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.
Maka dari itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyarankan agar wanita hamil mendapatkan 400 mikrogram asam folat setiap hari.
3. Kekurangan zat besi
Moms harus tahu, zat besi itu sangat penting untuk dikonsumsi selama kehamilan.
Karena, zat besi sangat berperan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan janin dan plasenta, memproduksi sel darah merah yang lebih tinggi, serta mengompensasi kehilangan zat besi selama persalinan.
Anemia yang disebabkan oleh defisiensi zat besi ini adalah yang paling umum terjadi pada wanita hamil.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR