Nakita.id - Sebuah musibah terjadi di Pantai Payangan, Jember pada Sabtu malam (12/2/2022).
Melansir Tribun Style, sebanyak 10 orang jadi korban tewas usai tergulung ombak di Pantai Payangan, Jember.
Kesepuluh korban tersebut saat kejadian sedang melakukan ritual di pantai.
Ritual yang dilakukan berupa meditasi yang mulanya dilakukan 24 orang.
Sayangnya, ketika sedang melakukan ritual tiba-tiba ada ombak datang.
Ombak tersebut lantas menyeret para pelaku meditasi.
Sebanyak 10 orang dinyatakan tewas akibat insiden tersebut.
Seorang korban selamat bernama Bayu menceritakan detik-detik kejadian yang menewaskan sepuluh orang tersebut.
Bayu mengungkapkan bahwa ombak besar datang sebanyak dua kali.
Bayu berhasil selamat karena melarikan diri dari ombak.
"Ada ombak dua kali datang. Ombak pertama ini saya berdiri terus lari. Saya menghindari ombak kedua," ungkap Bayu dalam Breaking News Kompas TV via Tribun Style.
Sebanyak sepuluh jenazah sudah berada di Puskesmas Ambulu, Jember.
Para korban meninggal sedang diproses identifikasi dan pendataan.
“Di puskesmas ambulu sudah ada 10 jenazah yang menunggu proses identifikasi dari kepolisian,” jurnalis Kompas TV Jember, Hernawan, melaporkan dari Puskesmas Ambulu.
Sebagian korban sudah dijemput keluarga.
Sedangkan sebagian korban tewas lainnya masih dalam proses identifikasi dan pendataan.
Melansir Serambi News, pihak kepolisian akan menyelidiki alasan para korban melakukan ritual.
Hal ini disampaikan Kepala Kepolisian Resor Jember, AKBP Herry Purnomo pada Minggu (13/2/2022).
"Kami akan lihat kasus-kasus yang terjadi sebelumnya," urai Herry.
"Apa yang menjadi dasar para warga melakukan ritual tersebut, apakah ada hal yang disakralkan di pantai ini, ataukah ada ketentuan-ketentuan yang bisa memberikan manfaat tertentu dengan ritual tadi," ungkap Ajun Komisaris Besar Herry pada acara Breaking News Kompas TV.
Herry mengungkapkan bahwa para korban sempat berdiri sambil bergandengan tangan di pinggir pantai.
Kemudian ombak datang dan menyapu para korban.
Kondisi laut di malam hari memang sedang pasang sehingga berisiko tinggi terjadi ombak besar.
"Memang situasi ombak cukup tinggi dan biasanya jam 1 dinihari ini situasi laut airnya sedang pasang," ujarnya.
Tak hanya pihak kepolisian, tm Basarnas dan warga juga ikut mencari korban.
Sebab, wilayah pencariannya cukup luas.
"Tadi malam ada korban yang ditemukan sekitar 1,5 kilometer dari TKP korban hanyut," pungkasnya.
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR