Nakita.id - Moms pasti pernah mendengar mitos vs fakta kehamilan yang kadang membuat dahi berkernyit.
Pasalnya, mitos kehamilan tersebut terkadang tidak masuk akal tapi banyak orang percaya.
Alhasil Moms jadi ikut ragu bahkan was-was tentang mitos kehamilan tersebut.
Salah satu yang sering terdengar adalah larangan berhubungan intim bagi ibu hamil.
Ibu hamil pantang melakukan hubungan intim dengan pasangan karena dianggap bisa menyakiti bayi.
Apakah Moms dan Dads termasuk salah satu yang percaya?
Kabar baiknya, ternyata klaim ibu hamil berhubungan intim bisa menyakiti bayi tidak benar
Melansir dari Healthline, hubungan seks selama kehamilan tidak berpengaruh banyak pada kandungan.
Kecuali memang kehamilan Moms berisiko tinggi dan dilarang dokter hubungan berhubungan intim.
Berdasarkan penelitian yang ada, disimpulkan bahwa seks selama kehamilan tidak meningkatkan risiko persalinan prematur pada kehamilan risiko rendah.
Mereka juga mencatat bahwa komplikasi potensial lainnya masih belum terbukti.
Dalam kasus yang jarang terjadi, dokter akan merekomendasikan untuk tidak berhubungan seks selama kehamilan dalam kondisi tertentu.
Misalnya, jika terjadi pendarahan hebat selama kehamilan atau ketuban pecah.
Dalam kondisi tersebut, seorang wanita harus menghindari hubungan seks.
Wanita yang mengalami masalah plasenta, insufisiensi serviks, atau faktor lain yang meningkatkan kemungkinan persalinan prematur harus memeriksakan diri ke dokter sebelum berhubungan seks.
Ada juga mitos lain tentang hubungan intim selama kehamilan.
Yakni orgasme bisa menyebabkan keguguran.
Lagi-lagi klaim tersebut hanya mitos belaka yang tidak didukung bukti medis.
Baca Juga: Mitos VS Fakta Kehamilan, Benarkah Stres Selama Kehamilan Selalu Berdampak Buruk Bagi Janin?
Sedikit kram yang Moms rasakan usai melakukan hubungan seks adalah hal yang benar-benar normal.
Itu hanyalah akibat otot dari uterus yang mengencang sedikit.
Selama kalian tidak menjalani kehamilan dengan risiko tinggi, kontraksi ini tidak akan sebabkan masalah apapun.
Ada dua tipe kontraksi, dan yang Moms rasa selama dan setelah orgasme bukanlah tipe kontraksi yang bisa sebabkan keguguran.
Jangan samakan kontraksi saat orgasme dengan kontraksi saat persalinan,.
Paslnya kontraksi persalinan akan menyakitkan dan datang secara berkala (setiap 3-5 menit).
Sedangkan kontraksi usai orgasme hanya timbulkan nyeri ringan dan akan hilang.
Nah itu tadi ada penjelasan mengenai hubungan intim saat hamil.
Moms tidak perlu percaya mitos-mitos itu lagi, ya!
Baca Juga: Penting Tahu Mitos VS Fakta Kehamilan Ini, Bolehkah Ibu Hamil Makan Seafood?
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR