Nakita.id - Kanker jadi salah satu penyakit kronis yang berbahaya.
Kanker merupakan tumor ganas yang pertumbuhan sel dan jaringannya tidak terkendali.
Berbagai macam jenis kanker dapat menyerang siapa saja, tak terkecuali anak-anak.
Ada banyak jenis kanker yang kerap menghantui kehidupan Si Kecil.
Kanker tersebut diantaranya leukemia, retinoblastoma, osteosarkoma, neuroblastoma, limfoma maligna, dan karsinoma nasofaring.
Kanker ini dapat menyerang anak berusia di bawah 18 tahun, bahkan bagi bayi yang masih ada di dalam kandungan.
di Indonesia sendiri banyak anak-anak yang menderita kanker, hingga menyebabkan kematian.
Ketika mendapati anak terkena kanker, tentu banyak kekhawatiran yang dirasakan oleh orangtua.
Moms mungkin akan takut jika kanker yang dideritanya ini dapat mengganggu tumbuh kembangnya.
Gangguan penyakit seperti kanker nyatanya dapat mengganggu di awal masa tumbuh kembang anak.
dr. Andina Chrisnawati R, Sp.A, Dokter Spesialis Anak di RS EMC Alam Sutera ketika diwawancara oleh tim Nakita, Senin (7/2/2022) membenarkan jika kanker dapat memengaruhi tumbuh kembang anak.
"Pastinya ini akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, apalagi dimasa tumbuh kembang ini semuanya bisa terjadi," ucap dr. Andina.
dr. Andina menyebut bisa saja kanker akan berdampak baik dari berat badan hingga perkembangan motorik Si Kecil ke depannya.
Bila anak terkena kanker berat badan termasuk hal yang bisa terpengaruh, anak bisa saja mengalami kenaikan atau penurunan bobot tubuhnya.
Besar kemungkinan, kanker yang diderita Si Kecil memengaruhi perkembangan bahasa, dan cara berkomunikasi dengan orang di sekitar.
Emosi yang diluapkan juga akan ikut terpengaruh ketika di dalam tubuhnya terdapat kanker.
"Berat badan, tinggi badan, kemudian lingkar kepala maupun perkembangan motorik berbicara maupun emosionalnya," sambungnya.
Orangtua harus waspada jika kanker terdiagnosis pada anak usia sekolah.
Pasalnya kanker juga akan menyebabkan gangguan belajar pada penderitanya.
Gangguan belajar ini termasuk tumbuh kembang anak yang paling sering terganggu ketika kanker menyerang Si Kecil.
Anak penderita kanker tentu harus mendapatkan perawatan medis atau terapi dari dokter.
dr. Andina menyebutkan pengobatan kanker termasukan terapi jangka panjang.
Anak akan memakan waktu yang tak sedikit, sehingga mungkin saja aktivitas belajarnya terganggu karena jadwal terapi yang harus diikuti.
Sehingga Si Kecil perlu merelakan waktu belajarnya di sekolah untuk datang ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan dari dokter.
Bahkan, ada anak yang harus berhenti belajar di sekolah untuk sementara waktu guna pengobatan yang lebih optimal.
"Terapi kanker bukan terapi jangka pendek. Jadi ini memakan waktu yang lumayan panjang, ini biasanya pada anak-anak yang sudah memasuki usia sekolah akan memengaruhi juga kegiatan belajarnya. Kadang-kadang ada anak yang harus vacum dulu satu atau dua tahun karena harus ke rumah sakit untuk melakukan terapi atau tata laksana pengobatan kanker," pungkas dr. Andina.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR