Nakita.id - Yuk, Moms ketahui apa alasannya anak mulai suka gigit kuku jari tangan.
Seiring berjalannya waktu, anak mulai membentuk kebiasaannya.
Beberapa kebiasaan ada yang cenderung baik, ada juga yang buruk.
Tentu Moms sebagai orangtua selalu ingin membentuk perilaku dan kebiasaan baik pada anak.
Sayangnya, ada juga kebiasaan buruk yang selalu buat Moms suka khawatir.
Sering menggigiti kuku jari tangan menjadi salah satunya.
Moms seringkali dibuat risau karena takut anak akan mudah mengalami cacingan.
Belum lagi di masa pandemi ini, virus Covid-19 sering menular melalui apa yang disentuh oleh anak.
Lalu, apa, sih, alasannya anak mulai suka menggigiti kuku?
Kebiasaan menggigiti kuku ini dialami oleh anak di usia balita.
Melansir dari Healthline, setidaknya 30 hingga 60 persen anak-anak dan remaja memiliki kebiasaan ini.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa anak mengalami kebiasaan menggigit kuku:
1. Kecemasan
Di usia dini, anak sudah mulai mengalami perkembangan emosionalnya, salah satunya memiliki rasa cemas.
Hal ini disebutkan oleh dokter anak dari Wake Forest School of Medicine, Carolina Utara, Amerika Serikat, Kimberly Montez, M.D, M.P.H.
Montez menyebutkan bahwa persoalan menggigiti kuku pada anak ini cenderung repetitif atau terus berulang.
"Karena ini adalah perilaku yang repetitif, maka ini bisa jadi perilaku yang menenangkan bagi anak," jelas Montez, melansir dari Parents.
Dengan menggigiti kuku, anak cenderung merasa aman dan tidak lagi merasakan kecemasan.
2. Bosan dan rasa ingin tahu
Bisa jadi anak menggigiti kukunya karena merasa bosan.
Ia akan mencari hal yang bisa dikerjakannya, salah satunya adalah menggigiti kuku.
Selain itu, melansir dari Baby Center, alasan lainnya adalah rasa ingin tahu.
Anak ingin mengetahui tekstur dari kuku jarinya.
Apakah kebiasaan menggigit kuku perlu segera dihentikan?
Ya, tentu saja, hal ini disebabkan karena kuku adalah bagian tubuh yang mudah terpapar virus dan bakteri.
Menghentikan kebiasaan menggigit kuku adalah salah satu cara untuk menghindarkan anak dari penyakit.
Belum lagi, risiko cacingan juga pasti ada.
Selain itu, kebiasaan menggigit kuku pada anak menyebabkan tenggorokannya menjadi lebih mudah untuk infeksi.
Tekstur kuku akan melukai tenggorokan sehingga membuatnya menjadi sakit.
Infeksi tenggorokan akan membuat anak menjadi tidak mau makan.
Selain itu, infeksi pada tenggorokan anak membuat anak mengalami flu dan demam sebagai efek samping infeksinya.
Ada beberapa cara untuk mengatasi kebiasaan ini.
Tentu Moms ingin kebiasaan ini segera berhenti, bukan?
Caranya adalah pertama, alihkan kebosanan anak dengan aktivitas yang bermanfaat.
Selalu ada cara untuk mengatasi kebosanan anak, misalnya dengan beberapa permainan yang meningkatkan kreativitasnya.
Misalnya seperti puzzle, mewarnai gambar, atau membaca buku.
Baca Juga: Cara Mudah Menjaga Kesehatan Kuku Anak, Cukup dengan 4 Langkah Ini
Kedua, potong kuku anak tetap pendek.
Apabila kuku anak tetap pendek, anak tidak akan bisa menggigiti kukunya.
Selain itu, memotong kuku akan membuat kukunya lebih bersih dan sehat.
Ketiga, alihkan rasa cemas anak menjadi sesuatu yang positif.
Salah satu cara untuk mengurangi rasa cemas anak adalah dengan melakukan worry time di malam hari sebelum tidur.
Kegiatan worry time dilakukan dengan meminta anak untuk mengutarakan kekhawatirannya akan sesuatu.
Dengan begitu kecemasan yang dialaminya akan menjadi berkurang dan ia akan lebih rileks.
Itulah beberapa penyebab sekaligus solusi bagi anak yang punya kebiasaan menggigit kuku.
Beberapa alasan anak menggigiti kuku adalah mengalami kecemasan, bosan, dan rasa ingin tahu.
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR