Nakita.id - Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air.
Diketahui Dorce Gamalama meninggal dunia.
Presenter senior yang kerap disapa Bunda Dorce ini menghembuskan nafas terakhir [ada usia 58 tahun.
Menurut keterangan dari berbagai sumber, Bunda Dorce meninggal dunia pada pukul 07.30 di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Simprug.
Dari keterangan sahabat Dorce bernama Hetty Soendjaya, artis senior tersebut meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19.
Jenazah kini masih berada di Rumah Sakit Pusat Pertamina Simpruk.
Sebelumnya terjadi perdebatan karena Dorce mengatakan mau dimakamkan sebagai perempuan.
Namun kemudian pernyataannya itu menuai berbagai reaksi dari berbagai kalangan.
Kebanyakan menolak karena secara lahiriah, ia adalah laki-laki.
Berikut informasi soal pemakaman Dorce menurut kerabat.
Rencananya, jenazah Dorce langsung dimakamkan dengan protokol Covid-19.
"Jadi meninggalnya karena Covid. Jadi nggak dibawa pulang, jadi di kemasnya di rumah sakit," ungkap Hetty Soendjaya.
"Belum tahu pemakamannya di mana. Mungkin hari ini, mohon doanya dan maaf atas kesalahan beliau," tukasnya.
Diketahui, Dorce Gamalama sudah lama mengalami penurunan kesehatan.
Terakhir ia dilarikan ke rumah sakit karena gula darahnya rendah.
Sebelumnya, kondisi Dorce Gamalama memang sudah membaik.
Ia bahkan mulai pergi pelesiran hingga ke Jawa Timur.
Dorce Gamalama juga sempat memaparkan wasiat ingin dikubur secara perempuan.
Baca Juga: Padahal Sedang Sakit, Dorce Gamalama Mendadak Murka karena Hal Ini
Hal itu bahkan sampai menimbulkan pro-kontra.
Sempat ingin dimakamkan sebagai wanita tapi ditentang para ulama
Sebelum hari ini, Dorce Gamalama sempat memiliki wasiat untuk dimakamkan sebagai wanita.
Namun karena sebelumnya Dorce melakukan operasi ganti kelamin, salah satu ulama bernama Gus Miftah langsung menentangnya.
Bagi Gus Miftah, meski tubuh Dorce sudah diubah layaknya seorang perempuan ia tetap harus dikuburkan seperti laki-laki berdasarkan ajaran agama islam.
Pasalnya, Dorce terlahir sebagai seorang laki-laki bukan perempuan.
Hal ini tentu saja membuat Bunda Dorce marah besar hingga menyentil untuk tidak ikut campur dalam urusan hidupnya.
Dorce juga mengingatkan agar para ulama tidak memberikan komentar yang kurang baik pada dirinya.
Bagi Dorce, dirinya lah yang mempunyai tanggung jawab penuh atas hidup dan matinya kelak.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR