Tabloid-Nakita.com - Kecerdasan dan fungsi otak adalah dua hal tak terpisahkan. Bila ingin anak cerdas, maka fungsi otaknya harus optimal. Nah, keberhasilan fungsi otak terletak pada kemampuannya bekerja secara seimbang antara otak sebelah kiri dan kanan. Kedua belahan (hemisfer) dapat saling bekerja sama, berkonsultasi, dan berkomunikasi sehingga terciptalah apa yang disebut the whole-brain thinking. Namun, stimulasi yang diberikan, utamanya bukan terletak pada jenis aktivitas atau permainan tertentu, melainkan dari bagaimana cara memainkan atau melakukan aktivitas tersebut dalam artian bagaimana aktivitas tersebut dapat merangsang kedua belahan otak.
Tentunya, sebelum memberikan stimulasi, orangtua perlu memahami fungsi dan peran masing-masing belahan otak. Otak belahan kiri lebih dominan pada hal-hal yang berbau akademis seperti menulis, membaca, dan berhitung. Jadi, melibatkan unsur-unsur seperti menganalisis, merinci, menghafal, fokus atensi (perhatian), berpikir logis secara urut, penalaran, serta mengingat dan menghitung.
Sedangkan otak belahan kanan lebih pada keluwesan dalam bersosialisasi, seperti sopan-santun dan menghargai. Selain ada pula unsur-unsur seni, kreativitas, spontanitas, imajinatif, serta berpikir dengan ruang dan waktu; juga kemampuan berbahasa yang sifatnya pemahaman, empati atau memahami orang lain. Jadi, belahan otak kanan lebih melibatkan hal-hal yang bersifat sosial kreatif praktis.
Hal lain yang juga harus dipahami orangtua adalah tugas-tugas perkembangan si kecil sesuai usianya. Selanjutnya, pilihkan aktivitas apa pun yang dapat dilakukan si kecil sesuai usia dan tugas perkembangannya, serta kaitkan aktivitas tersebut dengan memerhatikan fungsi peran otak kanan. Ingin tahu lebih lanjut, Mama bisa cari tahu dan pantau tahapan perkembangan otak si kecil di sini, agar kecerdasannya maksimal.
Setelah tahu, tahapan perkembangan otak si kecil yang berusia 1-3 tahun, jangan lupa berikan stimulasi tepat dengan cara:
Ketika si kecil belajar bicara, jangan sekadar mengajarkan pengucapan kata demi kata atau merangkai kalimat (peran otak kiri). Namun ajari ia untuk mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran maupun perasaannya lewat kata-kata, apakah sedih, takut, marah, dan sebagainya. “Oh, Adek senang ya dengan mainan balok yang Mama belikan.”
Saat mengajarkan “berhitung”, si kecil perlu dikenalkan pada jumlah dua apel. Agar tak berhenti pada stimulasi otak kiri, rangsang otak kanannya dengan mengajukan pertanyaan, semisal, “Dua apel ini bisa diapakan saja ya? Mungkin bisa kita kupas kulitnya atau sebaiknya dipotong-potong ya?” Di sini sudah ada unsur manipulasi yang melibatkan unsur kreativitasnya.
Lewat aktivitas mendongeng atau membacakan cerita, si kecil diberi stimulasi berpikir logis sesuai urutan cerita, tapi juga merangsang untuk mampu memahami perasaan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita. Untuk mengasah kemampuan bahasa si kecil, dongeng pun bisa dimanfaatkan dengan meminta ia menceritakannya kembali.
Saat melakukan aktivitas fisik, yang melibatkan otak kiri, beri stimulasi anak untuk mengaktifkan otak kanannya juga. Misal, saat anak berlari. Beri mereka perintah seperti “stop”, “lari ke kiri”, “lari ke kanan” dan sebagainya.
NUTRISI OPTIMALKAN PERKEMBANGAN OTAK
Selain stimulasi, jangan lupakan nutrisi untuk optimalkan perkembangan otak. Ada beberapa nutrisi penting untuk otak, berikut nutrisi penting untuk perkembangan otak si kecil:
1. Zat Besi (Ferrum/Fe)
Diperlukan bagi pembentukan selubung saraf dan mencegah gangguan kecerdasan. Riset membuktikan adanya hubungan antara kandungan zat besi dalam makanan dengan tingkat IQ. Sumber: ASI, susu, daging, hati, jantung sapi, daging ayam, ikan, kuning telur, kacang-kacangan, kedelai, sayuran berdaun hijau, aneka sereal, dan lainnya.
2. DHA (Docosahexaenoic Acid/Asam Dokosaheksaenoat)
Penting bagi perkembangan saraf di otak, terutama pembentukan jaringan lemak otak (mielinisasi) dan interkoneksi antarsaraf di otak. Makanan yang mengandung DHA antara lain: ASI dan ikan laut, seperti tuna, gindara, sarden, salmon, susu, dan hering.
3. Asam amino membentuk struktur otak dan zat penghantar rangsang (zat neurotransmitter) pada sambungan sel saraf. Sumber: protein hewani, misalnya daging sapi, daging ayam, telur, produk susu.
4. Seng (Zinc). Seng dibutuhkan untuk pembelahan dan kemampuan membran sel-sel otak. Sumber seng dalam makanan antara lain: Daging, kacang-kacangan, seafood atau susu.
Dengan stimulasi otak yang seimbang serta nutrisi tepat, perkembangan otak anak pun akan berkembang optimal. Jangan lupa untuk selalu memantau perkembangan otak dan kecerdasan buah hati Anda di sini, agar kecerdasannya optimal.
Artikel ini dipersembahkan oleh Enfa A+ Smart Center, optimalkan cerdasnya! Untuk konsultasi, tanyakan melalui WhatsApp Enfa A+ Smart Center di 0877-777-00253 setiap Senin-Jumat pukul 9 pagi sampai 5 sore.
KOMENTAR