Nakita.id - Saat sedang hamil, Moms tentunya kerap mendengar seputar mitos vs fakta kehamilan.
Biasanya, mitos atau fakta kehamilan itu berupa anjuran atau larangan.
Anjuran atau larangan itu biasanya diungkapkan orang terdekat, bisa keluarga, teman, atau tetangga.
Bagi Moms yang melek teknologi informasi, sebaiknya tidak segera percaya begitu saja dengan anggapan yang beredar di kalangan masyarakat.
Perlu melakukan pengecekan lebih lanjut sebelum mempercayainya.
Salah satu anggapan yang banyak diyakini adalah anjuran ibu hamil makan makanan berwarna cerah.
Banyak yang meyakini ibu hamil yang makan makanan cerah bisa berdampak baik untuk bayi.
Bayi akan memiliki kulit cerah ketika dilahirkan.
Bahkan, akibat banyak yang percaya hal ini membuat banyak orang melarang ibu hamil makan makanan berwarna gelap.
Baca Juga: Yuk Kenali Mitos vs Fakta Kehamilan Seputar Endometriosis, Benarkah Hamil Dapat Menjadi Obatnya?
Jadi mitos vs fakta kehamilan, nyatanya anggapan ibu hamil makan makanan berwarna cerah bisa sebabkan kulit bayi berwarna cerah hanya mitos belaka, Moms.
Melansir Healthhub, makanan tidak bisa mengubah warna kulit bayi.
Warna kulit bayi ditentukan oleh faktor genetik.
Bila Moms dan Dads memiliki kulit berwarna cerah, kemungkinan besar kulit bayi kelak berwarna cerah.
Sedangkan bila kulit Moms dan Dads berwarna gelap, maka kemungkinan besar bayi memiliki kulit berwarna gelap.
Melansir Medical News Today, bayi baru lahir bisa memiliki berbagai warna kulit.
Warna kulit bayi baru lahir bisa berubah seiring dengan bertambahnya usia.
Beberapa bayi baru lahir bisa memiliki kulit berwarna normal, merah, ungu, kuning, atau biru.
Sebagian besar warna kulit bayi baru lahir tidak menggambarkan masalah serius.
Mitos vs fakta kehamilan makanan berwarna cerah bisa sebabkan kulit bayi berwarna cerah hanya mitos belaka ya, Moms.
Tidak ada makanan yang bisa mengubah warna kulit.
Belum ada bukti klinis yang mengklaim bahwa sarang burung walet bisa mencerahkan pigmentasi kulit.
Dengan menghindari beberapa makanan tertentu misalnya yang berwarna gelap, Moms bisa saja melewatkan nutrisi penting yang sangat penting untuk pertumbuhan bayi.
Moms sebaiknya mengonsumsi makanan bergizi tanpa perlu melihat warnanya.
Hal yang terpenting adalah kandungan nutrisinya.
Konsumsi makanan yang sehat dan seimbang yang mengandung vitamin, protein, serat, karbohidrat, dan lemak sehat.
Penelitian di tahun 2017 menemukan bahwa kulit bayi berubah secara signifikan seiring bertambahnya usia.
Para peneliti mencatat bahwa kulit bayi menjadi lebih terang dan kurang merah antara 2-20 bulan.
Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan, Normalkan Ibu Hamil Ngidam yang Aneh?
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR