Nakita.id - Pernahkah Moms tiba-tiba merasakan nyeri pada dada sebelah kiti?
Gejalanya dada terasa tertekan, sakit terasa di lengan kiri, sesak napas, keluar keringat dingin, sakit perut, dan lain sebagainya.
Sakit dada sebelah kiri kerap dikaitkan dengan serangan jantung yang mengancam jiwa.
Namun dugaan itu tidak selalu benar, ada juga berbagai pemicu lainnya.
Melansir dari Medical News Today, berikut penyebab sakit dada sebelah kiri
1. Serangan Panik
Serangan panik bisa membuat dada terasa sakit.
Kita juga akan mengalami gejala lainnya seperti sesak napas, detak jantung meningkat, pusing, mual, tubuh menggigil, bahkan muncul sensasi tersedak.
Untuk mengatasinya coba duduk sejenak, atur pernapasan, dan minum air putih.
2. Angina
Nyeri dada sebelah kiri juga bisa disebabkan oleh angina.
Angina disebabkan oleh penyempitan arteri ke jantung, sehingga aliran darah tidak mengalir normal.
Gejala yang dirasakan adalah dada terasa sesak atau rasa sakit tajam seperti kram otot pada dada sebelah kiri.
Kondisi ini biasanya terjadi setelah seseorang melakukan aktivitas fisik yang membuat jantung bekerja lebih keras.
3. GERD
GERD adalah kondisi di mana katup antara lambung dan pencernaan atas tak berfungsi dengan baik.
Akibatnya, asam lambung naik dan menimbulkan sensasi terbakar.
Salah satu gejalanya dada sebelah kiri terasa sakit dan tidak nyaman.
Baca Juga: Sakit Dada yang Bukan Tanda Serangan Jantung
4. Infeksi paru-paru
Infeksi paru dapat menyebabkan peradangan paru (pneumonia) dan selaput di sekitar paru (pleuritis).
Salah satu gejala yang terjadi adalah sakit dada di sebelah kiri.
Rasa sakitnya semakin terasa saat bernapas, serta dibarengi dengan batuk dan napas yang terengah-engah.
5. Cedera
Penyebab nyeri dada sebelah kiri lainnya adalah cedera.
Kondisi ini disebabkan oleh otot yang tertarik, tegang, atau terkilir di dada atau di antara tulang rusuk.
Cedera pada dada diantaranya memar pada dinding dada, patah tulang dada, dan tulang rusuk yang patah.
Nah Moms, segera konsultasikan ke dokter kalau rasa nyerinya mulai mengganggu aktivitas sehari-hari.
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR