Nakita.id – Bekerja dan juga mengurus keluarga merupakan pilihan yang sulit untuk Moms lakukan.
Moms harus bisa membagi waktu dengan baik, untuk mengurus pekerjaan kantor dan juga mengurus keluarga.
Ini merupakan hal yang cukup berat untuk dilakukan, terutama bagi Moms yang memiliki anak masih bayi.
Dalam memperingati International Women’s Day, Danone melakukan webinar mengenai memberi dukungan kepada perempuan dalam meningkatkan edukasi untuk lingkungan internal dan eksternal perusahaan.
Danone mengadakan webinar mengenai “Perusahaan Ramah Keluarga: Bantu Perempuan Indonesia Siapkan Generasi Maju” yang diadakan pada Selasa (8/3/2022).
Moms yang memiliki kesibukan tentu membutuhkan dukungan bukan saja dari keluarga, namun juga dari tempat dan juga rekan kerja.
Menurut data sensus penduduk 2021 menunjukkan dari total penduduk Indonesia, sekitar 49,5%-nya adalah perempuan, sementara 32% nya adalah anak-anak.
Namun, masih banyak kelompok perempuan dan anak yang masuk dalam kelompok rentan.
Untuk itu, diperlukan dukungan dari berbagai pihak melalui adaptasi layanan untuk memastikan terjaganya kesejahteraan dan terpenuhinya hak-hak untuk perempuan dan anak.
Baca Juga: Lingkungan Kerja Tak Mendukung, Mama Hamil Sebaiknya Cuti Saja
Pemenuhan hak perempuan merupakan kunci pembangunan berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi, serta perdamaian dan keamanan.
Pertumbuhan dan perkembangan anak sangat berpengaruh dari kedekatan anak dengan para Moms.
Sehingga, sangat penting bagi perusahaan untuk mengerti posisi Moms saat hamil dan setelah melahirkan.
Pentingnya dukungan dari tempat kerja untuk Moms tentu dapat membantu untuk meningkatkan kualitas kerja yang baik.
Selain itu, anak yang tetap cukup perhatian dari Moms akan membuat pertumbuhannya menjadi baik.
Danone Indonesia sebagai perusahaan ramah keluarga memperkuat komitmennya dalam memberikan dukungan kepada perempuan Indonesia sebagai partner 24 jam untuk membantu mempersiapkan Generasi Maju.
“Kami terus berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada para ibu di Indonesia. Danone Indonesia merespon dan beradaptasi secara cepat terhadap segala perubahan, serta terus berinovasi mewujudkan perusahaan ramah keluarga dengan memprioritaskan fasilitas dan kebijakan di internal dan inisiatif untuk eksternal,” jelas Vera Galuh Sugijanto sebagai VP General Secretary Danone Indonesia.
Tak hanya itu, Vera juga menambahkan, Danone memberikan lingkungan dan fasilitas yang dapat mendukung para Moms untuk tetap bekerja dan juga tetap bisa memperhatikan keluarganya.
“Di lingkungan internal perusahaan, kami memberikan cuti melahirkan berbayar selama 6 bulan untuk ibu dan 10 hari untuk ayah, jam kerja yang fleksibel, pemantauan status gizi anak karyawan di 1000 Hari Pertama Kehidupan, ruang laktasi di tempat kerja, serta asuransi kesehatan. Di tahun ini Danone Indonesia juga memulai inisiatif baru melalui program pendampingan karyawan perempuan untuk mendukung pemberian ASI eksklusif dan dilanjutkan hingga usia 2 tahun. Program ini bertujuan untuk mendukung dan menyukseskan kegiatan menyusui dan meningkatkan rasa percaya diri karyawan perempuan sebagai seorang ibu,” tambah Vera.
Dalam mendukung lingkungan eksternal, Danone Indonesia menjalankan inisiatif-inisiatif terkait kegiatan edukasi.
Selain itu, Danone Indonesia juga mendukung pemberdayaan masyarakat dalam menyiapkan Generasi Maju khususnya kepada para Moms di seluruh Indonesia tentang pentingnya gizi dan lingkungan yang sehat.
Danone SN Indonesia menyediakan layanan Careline yang siap menjadi partner ibu 24 jam untuk berkonsultasi.
Ada 62 careliners yang terdiri dari para profesional, diantaranya kebidanan, keperawatan, nutrisionis, tumbuh kembang prasekolah dan ilmu kesehatan lainnya yang disiapkan untuk berkonsultasi dengan para Moms.
Hal ini tentu berguna untuk memastikan tumbuh kembang anak optimal dari awal kehidupannya.
Psikolog Rosdiana Setyaningrum menjelaskan bahwa perempuan yang menjalankan peran sebagai ibu perlu penguatan diri sendiri, dukungan keluarga, lingkungan atau masyarakat, dan pemerintah.
“Perusahaan perlu menjadi support system bagi para perempuan pekerja dengan memberikan dukungan praktik pengasuhan positif yang kolaboratif seperti melalui pelatihan, pendampingan, dan kampanye kesadaran untuk menyoroti pentingnya masa tumbuh kembang anak agar optimal. Hal ini selanjutnya mewujudkan keluarga yang lebih bahagia, anak-anak yang lebih sehat, dan mengarah pada bisnis yang lebih baik. Secara internal, implementasi perusahaan yang ramah keluarga berhubungan dengan produktivitas kerja yang lebih baik dan kemampuan untuk menarik, memotivasi, dan mempertahankan karyawan,” ujar Rosdiana.
Sebagai penutup, Rosdiana juga menambahkan, walau memiliki hak yang sama perempuan kerap kali masih memiliki keterbatasan untuk mendapatkan hak tersebut.
“Semua perempuan memiliki hak yang sama di masyarakat. Namun, pada faktanya masih banyak perempuan yang mengalami keterbatasan akses terhadap informasi dan layanan kesehatan. Inisiatif perusahaan dalam menyediakan layanan konsultasi yang accessible untuk semua kalangan dapat mengurangi stres pengasuhan dan mendorong kesejahteraan dalam diri orang tua,” tutup Rosdiana.
Penulis | : | Debora Julianti |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR