Nakita.id – Gaya hidup yang sehat bisa dimulai dengan membersihkan semua apa yang kita pakai dan gunakan sehari-hari.
Tidak hanya memberikan rasa nyaman apabila apa yang di sekeliling kita bersih, tetapi terhindari dari risiko biang penyakit juga Moms.
Mengingat virus maupun bakteri selalu ada dimana-mana wajib menjaga kebersihan mulai dari pakaian, selimut, sprei, bantal tidur hingga handuk.
Sama seperti pakaian, handuk yang Moms pakai setelah mandi ternyata tidak sebersih kelihatannya, lo.
Asumsi bahwa setelah mandi badan akan bersih dan segar, maka banyak yang berpikir bahwa handuk tidak akan terlalu kotor.
Beberapa orang bahkan mencuci handuknya sekali dalam bebeberapa minggu bahkan lebih.
Ada yang rajin mencuci handuk setelah dipakai.
Namun sebenarnya seberapa sering kita harus mencuci handuk?
Berikut ini kita akan membahasnya.
Ketika kita mengeringkan diri setelah mandi, yang terjadi adalah memindahkan sel-sel kulit mati ke handuk.
Ditambah lagi dengan kelembaban yang diserap handuk, kondisi ini semakin ideal untuk bakteri berkembang biak di sana.
Perlu diingat bahwa handuk yang kotor dan lembap dapat menampung sel-sel kulit mati, sekresi tubuh, dan banyak lagi, menurut pakar kuman Philip Tierno, PhD, seorang ahli mikrobiologi di NYU Grossman School of Medicine.
“Saat Anda menyeka diri dengan handuk, Anda mengangkat sel-sel mati ini di permukaan,” kata Tierno seperti yang dilansir dari The Health.
Handuk yang kotor juga dapat menginkubasi bakteri, jamur, dan kuman lainnya.
Lantas seberapa seringkah kita harus mencuci handuk?
Menurut Tierno dan pakar lainnya menyarankan untuk mencuci handuk setelah tiga sampai kali penggunaan.
Selain mencucinya, menjaga handuk selalu dalam keadaan kering juga penting.
Handuk kering akan membunuh organisme atau menekan pertumbuhan lebih baik daripada handuk basah.
Membiarkan handuk tetap basah hanya akan menyediakan tempat yang sempurna untuk semua organisme tersebut.
Semakin lama handuk yang kotor dan lembab maka akan semakin banyak pula risiko yang akan terjadi pada kulit kita.
Oleh karena itu menggantungkan handuk di kamar mandi hanya akan membuat handuk lembab dan membutuhkan waktu lama untuk mengering dan bakteri akan hidup lebih lama.
Hal yang terjadi apabila Moms melipat handuk yang masih basah.
Jika sudah seperti itu, bakteri dan jamur akan lebih mudah untuk menyerang kulit kita.
Menurut Alok Vij MD seperti yang dilansir di Cleveland Clinic, semakin lama handuk tetap lembab, semakin lama ragi, bakteri, jamur dan virus tetap hidup dan aktif.
Terutama jika Moms memiliki jamur, gatal-gatal atau kutil maka kuncinya harus selalu menggunakan handuk yang baru dicuci.
Supaya memastikan kuman tidak dapat menyebar ke bagian lain tubuh.
Jika Moms menghadapi salah satu dari kondisi ini, mencuci handuk lebih sering akan semakin membantu.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR