Nakita.id - Para orangtua bisa membiasakan mendongeng untuk anak sejak dini.
Bukan tanpa alasan, memberikan dongeng untuk anak bisa memengaruhi masa depannya kelak.
Setiap orangtua tentu akan selalu memberikan yang terbaik untuk anak.
Sedangkan dengan memberikan dongeng, bisa jadi salah satu cara terbaik yang memberikan dampak positif untuk kehidupannya hingga dewasa.
Mendongeng sangat efektif untuk menstimulasi tingkat kecerdasan Si Kecil.
Setelah dibacakan dongeng, anak mulai berani bereksplorasi.
Sehingga kecerdasan anak akan terus terstimulasi.
Dongeng menuntut anak agar bisa berimajinasi sesuai dengan kemampuannya.
Karena daya imajinasinya itulah tingkat kecerdasan pada anak semakin berkembang dan membuatnya menjadi lebih kreatif.
Tetapi, Moms harus memahami terlebih dahulu bahwa cerdas bukan hanya berarti ditunjukkan ketika anak memiliki IQ yang tinggi.
Atau anak bisa dikategorikan cerdas karena bisa menghitung dalam pelajaran matematika.
Makna cerdas itu luas ya Moms, menurut Yuan Yovita Setiawan, M.Psi., Psikolog, Psikolog di @awalmula.sub dongeng melatih kecerdasan anak untuk menstimulasi perkembangan bahasanya.
"Dongeng bukan mencerdaskan secara IQ, tetapi lebih kepada mengembangkan kemampuan bahasa pada anak, mengembangkan kemampuan literasi," ucap Yuan.
Dalam penyampaiannya, dongeng dilakukan secara lisan atau tulisan.
Sehingga nantinya meningkatkan kemampuan anak dalam berbahasa.
Ini melatih anak bagaimana bahasa yang disampaikan pendongeng bisa berimajinasi di dalam pikirannya.
"Bagaimana dia bisa mencerna sebuah kalimat, membayangkan kalimat itu hidup di dalam pikirannya," sambungnya.
Dalam kehidupan nyata, anak memerlukan kemampuan bahasa yang baik.
Sehingga di masa depannya, anak merasa mudah untuk bisa berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.
Oleh karena itu, kemampuan bahasa yang dilatih sejak dini dengan dibiasakan mendongeng membuat anak lebih paham berinteraksi dengan orang lain.
Kalimat yang didengar atau dibaca anak dalam dongeng akan menambah kosa kata yang ia miliki.
Sehingga Si Kecil memiliki jenis kata-kata baru yang sebelumya tidak mereka pahami.
Jumlah penguasaan kata semakin bertambah jika mau mendengar atau membaca dongeng.
"Ini akan berkembang secara linguistik, atur katanya jadi lebih bagus, sehingga saat dewasa anak bisa lebih cerdas dari bahasa dibandingkan anak-anak yang tidak dibiasakan mendengarkan atau menceritakan dongeng," pungkas Yuan.
Moms bisa membacakan dongeng walau hanya 5-10 menit dalam sehari.
Jika tak memiliki banyak waktu, dongeng bisa diberikan pada anak 2 kali dalam seminggu.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR