Kabar buruknya, ini juga bisa menyebabkan persalinan prematur, dan dapat memengaruhi produksi ASI.
Selain itu, dehidrasi dapat menyebabkan kekurangan nutrisi yang penting bagi kesehatan ibu hamil dan bayi yang sedang berkembang.
Di sisi lain, sulit untuk mendiagnosis sendiri apakah Moms mengalami dehidrasi ringan atau berat.
Jika minum air putih atau minuman elektrolit tidak segera memperbaiki gejala, hubungi dokter kandungan atau bidan.
Ibu hamil harus pergi ke rumah sakit saat mengalami dehidrasi, disertai pola gerakan bayi berubah, pendarahan, dan mengalami kontraksi yang menurut mereka mungkin merupakan tanda persalinan prematur.
Tak hanya itu, kalau Moms mengalami dehidrasi disertai muntah atau diare lebih dari 12 jam, berhenti berkeringat meskipun minum cairan, menghasilkan sangat sedikit atau tidak ada urine, pingsan, kejang atau merasa bingung sebaiknya ke rumah sakit atau pelayanan kesehatan terdekat.
Untuk mencegah dehidrasi, tingkatkan asupan cairan hingga urine menjadi jernih.
Baca Juga: Penting Moms dan Dads Tahu Ciri-ciri Hamil Anak Laki-laki, Ini Penjelasannya
Usahakan selalu membawa botol air minum saat beraktivitas.
Apalagi kalau Moms banyak menghabiskan waktu di luar saat cuaca panas.
Moms wajib mengonsumsi air lebih banyak.
Selain dehidrasi, warna urine berubah gelap juga bisa dikarenakan konsumsi vitamin dan suplemen pranatal.
6 Tips Membujuk Anak Agar Nyaman Menjalani Pemeriksaan dan Perawatan Saat Sakit
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR