“Sehingga, banyak banget yang hamilnya kembar, terus ibunya jadinya disuruh untuk bedrest, istirahat, enggak boleh capek-capek gitu. Kerjanya tiduran terus setiap hari,” jelasnya.
Namun, dr. Ivan menilai bahwa cara ini mungkin tidak tepat untuk sebagian besar orang yang hamil kembar.
“Karena dengan ibunya berhenti beraktivitas, tidak bergerak, tidak bekerja dengan produktif, maka yang terjadi adalah ibunya akan mengalami yang namanya peningkatan risiko mengalami darah kental,” terang dr. Ivan.
“Atau, mengalami risiko meningkatnya gangguan koagulasi atau gangguan pembekuan darah,” lanjutnya.
Menurut dr. Ivan, hal ini sangat berkontribusi jelek terhadap faktor nutrisi atau pemberian nutrisi dari ibu ke bayinya.
Bahkan, juga berkontribusi jelek terhadap hemodinamik atau aliran darah di dalam ibunya, sehingga akan meningkatkan risiko preeklampsia.
Oleh karenanya, dr. Ivan sangat menganjurkan semua ibu yang sedang hamil kembar untuk tetap memiliki pola hidup yang aktif sejak awal kehamilan.
“Bukan nanti ke belakang saja, enggak. Tetapi sejak awal hamil, dia sudah harus memiliki pola hidup yang bagus,” tegas dr. Ivan kembali.
Apabila Moms senang olahraga, dr. Ivan justru menyarankan untuk terus berolahraga.
“Kalau misalnya emang suka yoga, boleh yoga. (Kalau suka) berenang, boleh berenang,” katanya.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR