Nakita.id - Apa, sih, alasannya anak yang mulai beranjak remaja jadi sering membangkang orangtuanya?
Mungkin saat ini, Moms di rumah sedang mengalaminya.
Si Kakak yang saat ini menginjak usia remaja jadi sering ngambek ketika dinasehati.
Tak jarang juga beberapa dari mereka malah balik memarahi Moms dan Dads dengan nada yang tidak sopan.
Hal ini amat sering terjadi, Moms.
Saking seringnya, isu perkembangan remaja ini diadaptasi menjadi sebuah film baru keluaran Disney Pixar yang berjudul Turning Red.
Film Turning Red mengisahkan tentang seorang anak bernama Meilin Lee yang berusaha mendapatkan izin dari sang ibu untuk pergi nonton konser grup musik kesukaannya.
Di tengah usaha untuk membuktikan bahwa dirinya pantas untuk dapat izin pergi ke konser, Mei yang berusia 13 tahun ini mendapati dirinya berubah menjadi seekor panda merah.
Di tengah-tengah film, terlihat ibu Mei beberapa kali heran dengan perilaku anak semata wayangnya yang dianggapnya sebagai sikap membangkang.
Film keluarga yang cocok ditonton bersama anak ini menunjukkan cerminan realita yang terjadi di dalam hubungan ibu dan anak.
Namun, seringkali hal ini membuat Moms jadi bertanya-tanya, mengapa anak remaja jadi sering membangkang pada orangtuanya?
Hal ini jadi membuat Moms heran, apalagi jika sebelumnya anak tidak pernah membangkang sebelumnya.
Ternyata hal ini ada penjelasan psikologisnya, lo, Moms.
Di masa remaja, anak cenderung ingin mengeksplor bahwa mereka juga mampu untuk bersikap independen.
Seringkali, hal ini membuat anak jadi kesal dan merasa orangtua terlalu mengatur kehidupan mereka.
Akibatnya, mereka seringkali kesal dan bersikap agresif terhadap orangtuanya.
Misalnya, saat diberi nasihat, anak justru malah melengos.
Perlu diketahui, sebenarnya ini fenomena yang wajar, lo, Moms.
Walaupun begitu, mungkin Moms merasa terganggu dengan sikap yang dilakukan oleh si Kakak.
Bagi beberapa dari Moms tak masalah apabila hanya terjadi sekali atau dua kali.
Namun, apabila terjadi berkali-kali, mungkin Moms merasa hal ini tidak bisa lagi dibiarkan.
Apalagi jika ia sudah berani mengatakan hal yang menyakitkan hati Moms.
Apa yang bisa Moms lakukan?
1. Hadapi emosinya
Tak masalah jika anak mengalami perubahan pada sikapnya setelah menginjak masa remaja.
Namun, bukan berarti ia boleh mengatakan hal yang bisa menyakiti hati seseorang, bukan?
Apabila Moms mulai merasa sakit hati dengan apa yang dilakukannya, Moms bisa mengatakan yang sebenarnya.
Katakan bahwa apa yang ia katakan baru saja menyakiti hati Moms.
2. Dengarkan keinginannya dan diskusikan
Mungkin ada beberapa hal yang Moms bisa sanggupi.
Misalnya, bermain di rumah teman sampai sore hari atau ikut pertandingan futsal bersama teman-temannya.
Apabila Moms rasa hal itu hal yang positif, tak masalah jika memperbolehkan.
Namun, jika mereka menginginkan hal yang tak sebaiknya dilakukan oleh anak remaja ada baiknya Moms tidak langsung bilang 'jangan'.
Hal tersebut akan membuatnya menjadi kecewa dan semakin membangkang pada Moms.
Yang perlu dilakukan Moms adalah memberinya waktu untuk berdiskusi.
Katakan bahwa Moms tidak mengizinkan hal tersebut dan jelaskan alasannya.
Dengan mengajaknya berdiskusi adalah salah satu cara untuk tidak lagi membuatnya merasa seperti anak kecil.
Itulah beberapa hal yang bisa Moms lakukan pada anak yang akhir-akhir ini diketahui suka membangkang.
Dengan begitu, Moms bisa menciptakan diskusi yang lebih sehat dengan anak.
Selain beberapa hal tersebut, ada beberapa hal yang mungkin bisa Moms terapkan di rumah.
Apa saja?
1. Jangan mengkritisi apapun yang dilakukannya
2. Hormati privasi yang dimilikinya
3. Luangkan waktu untuk anak
4. Biasakan makan bersama
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Source | : | Psychology Today,The Guardian |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR