Nakita.id - Ada yang menarik dari perhelatan MotoGP kali ini.
Bukan karena pembalap, melainkan aksi dari Rara Isti Wulandari sang pawang hujan.
Hujan mengguyur deras di Sirkuit Mandalika, hingga start MotoGP Mandalika terpaksa ditunda.
Dengan sigapnya, Rara langsung menunjukkan aksinya di sirkuit.
Pawang hujan ini langsung mengelilingi sirkuit Mandalika untuk mencoba menghentikan hujan dengan segera.
Bahkan, banyak orang yang mengabadikan momen saat Rara beraksi.
Sehingga cuplikan video beredar luas di media sosial dan aksinya itu menjadi viral.
Tidak hanya di Indonesia, aksinya ini juga ramai diperbincangkan
Banyak orang yang dibuat kagum ketika melihat momen langka ini, yang tentu hanya ada di Indonesia.
Aksi pawang hujan Rara Isti Wulandari juga menjadi perbincangan hangat di Twitter.
Rara menjadi trending topik ketika dirinya berusaha menyingkirkan hujan di sirkuit Mandalika.
Bahkan, akun resmi Twitter MotoGP ikut berkomentar.
Mereka seperti dibuat takjub akan keahlian yang dimiliki oleh Rara.
Bahkan dalam unggahannya terlihat salah satu pembalap yang menirukan gaya saat Rara beraksi.
Tak lupa mereka mengucapkan rasa terima kasih karena setelah beraksi hujan langsung berhenti.
Sehingga berkatnyalah MotoGP Mandalika bisa dimulai.
"THANK YOU for stopping the rain!," tulis akun @MotoGP.
Dalam video yang berseliweran di media sosial, terlihat Rara menghitari area sirkuit.
Dirinya membawa sebuah mangkuk berwarna emas.
Sebagai salah satu dari ritual tak lupa Rara membawa dupa di tangan kirinya.
Sembari berjalan, Rara memuta-mutar seperti tongkat kecil di atas mangkuk emas.
Di bawah guyuran air hujan, Rara membacakan mantra-mantra supaya cuaca kembali cerah.
Lantas saja, aksinya menjadi sorotan bagi semua penonton termasuk para pembalap MotoGP yang tengah bersiap.
Banyak diantara para pembalap yang merasa keheranan karena hanya di Indonesia memiliki ritual seperti ini.
Beruntungnya, setelah pawang hujan berkeliling cuaca di sirkuit Mandalika mulai membaik.
Hujan mulai reda dan balapan sudah bisa dimulai.
Source | : | Twitter Indonesia |
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR