"Kedua, nanti setelah masuk makanan pendamping usia 6 bulan ke atas jumlah susu pun akan semakin menurun, dan ditambah dengan makanan padat," ungkap dr. Reza.
dr. Reza menyampaikan, diharapkan MPASI yang diberikan bisa memenuhi kebutuhan kalori anak perharinya.
"Diharapkan makanan padat ini bisa meng-cover kebutuhan kalori perharinya dan nanti frekuensi menyusu akan menurun sekitar 6-4 kali per 24 jam itu sudah sangat cukup karena ter-cover dari makanan padat tadi," pungkasnya.
Sedangkan, menurut dr. Ity Sulawati M.Kes., Sp.A dari Rumah Sakit Vania Bogor, Jawa Barat, takaran susu formula harus disesuakan dengan kebutuhan anak.
"Untuk di atas usia 6 bulan itu kembali lagi berapa banyak kebutuhannya akan susu formula selain MPASI," ungkap dr. Ity dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Kamis (17/3/2022).
Tujuan Diberikan Susu Formula
Menurut dr. Ity, tujuan diberikannya susu formula adalah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak terutama kalori.
"Misalnya, di atas 6 bulan pemberian MPASI kita berikan pertama kali sehari dua kali, selain MPASI kita bisa berikan susu formula dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya terutama kalori," ungkapnya.
Idealnya, susu formula bisa diberikan setiap 2-3 jam sekali. Karena pada dasarnya, lambung akan kosong setiap 2-3 jam perhari.
"Bisa diberikan tiap tiga jam sekali. Prinsipnya lambung kosong itu kan setiap 2-3 jam di luar pemberian MPASI," tutup dr. Ity.
Setiap anak memiliki kebutuhannya masing-masing sehingga tidak ada takaran khusus.
Hanya saja, frekuensi dan volume dari pemberian susu formula tersebut harus terpenuhi dengan baik.
Untuk mengetahui bagaimana pemberian susu formula untuk bayi usia 6 bulan ke atas, cek halaman 2. (*)
Baca Juga: Bolehkah Memberi Susu Formula untuk Bayi Usia 0-6 Bulan? Ini Jawaban Dokter
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR