"Kita harus lihat, anaknya membutuhkan atau tidak? Kita harus lihat dari kebutuhan anaknya dulu," ungkap Mutia dalam wawancara ekslusif bersama Nakita, Jum'at (14/3/2022).
Jika dirasa anaknya membutuhkan karena adanya suatu indikasi maka boleh diberikan.
Namun apabila dirasa tumbuh kembang anak baik, berat badannya bertambah maka pemberian susu formula tidak diwajibkan Moms.
Seharusnya dari ASI dan MPASI juga sudah mencukupi kebutuhan nutrisi sang buah hati.
2. Kesiapan Ibu
Untuk anak berpindah dari ASI ke susu formula juga perlu kesiapan ibu.
"Kedua, kita lihat ibunya atau support systemnya sudah siap atau belum untuk switch ke susu formula," sambung Mutia.
Pasalnya, Mutia mengatakan untuk berpindah ke susu formula tentu saja membutuhkan dana ekstra.
Karena susu formula sendiri kini harganya cukup mahal dan Si Kecil harus meminumnya setiap hari.
Tak hanya susunya, perlengkapan seperti botol susu pun membuat Moms harus mengeluarkan uang yang ekstra.
Karena pemilihan botol susu juga tidak boleh sembarangan harus yang benar-benar aman dan kualitasnya baik.
Harga botol susu yang kualitasnya baik pun cukup mahal Moms.
"Karena kalau memberikan susu formula itu kan harus ada ekstra uang yang harus dikeluarkan misalkan untuk membeli dotnya, susunya, dan waktu yang dibutuhkan untuk membuat susu formula juga kan lebih lama dibandingkan harus menyusui secara langsug," tutup Mutia.
Baca Juga: Anak Alergi Susu Sapi? Begini Cara Membuat Kebutuhan Nutrisinya Tetap Terpenuhi dengan Baik
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR