Nakita.id - Apakah Moms telah mengajarkan Si Kecil kebiasaan menyikat gigi secara rutin?
Penting bagi Moms untuk selalu memastikan agar kesehatan anak tetap terjaga terus, termasuk kesehatan gigi pada anak itu sendiri.
Pasalnya, berdasarkan sebuah data dari Riskesdas Kemenkes tahun 2018, sebanyak 93% anak yang berusia kurang dari 6 tahun di Indonesia yang memiliki gigi berlubang.
Bahkan, dari seluruh anak yang memiliki gigi berlubang, 60% diantaranya memiliki lubang lebih dari enam buah pada gigi.
"Padahal, gigi anak ini kan sebetulnya sesuatu yang penting banget kita jaga," tegas drg. Eka Sabaty Shofiyah, Sp.KGA, dokter gigi anak dalam acara peluncuran produk MOMAMI Oral Care Series yang dilaksanakan pada Kamis siang (24/3/2022).
Moms harus tahu, gigi adalah salah satu bagian dari mulut, dimana merupakan tempat masuk gizi dari anak yang sangat diperlukan untuk masa pertumbuhan.
"Kalau misalnya giginya enggak sehat, makannya juga enggak enak. Selain soal makan, juga soal kepercayaan diri. Anak-anak kalau misalnya senyumnya agak terganggu nih dengan giginya yang agak rusak, tentu dia akan kurang pede gitu," jelas drg. Eka.
Oleh karena itu, Moms harus tetap memantau dan menjaga kesehatan gigi pada anak sejak dini.
Salah satu cara menjaga kesehatan gigi anak yang bisa dilakukan adalah dengan mengajarkan kebiasaan menyikat gigi secara rutin.
Baca Juga: Berikut Inilah Beberapa Fakta Gigi yang Menyenangkan dan Menarik Untuk Anak-Anak Perlu Tahu
Moms, untuk menyikat gigi, kita perlu menggunakan pasta gigi fluoride.
Namun sayangnya, masih banyak orang yang menganggap bahwa pasta gigi fluoride ini berbahaya.
Karena, takut tertelan oleh anak dan menimbulkan bahaya lebih lanjut.
Bahkan, fluoride merupakan bahan beracun bagi anak.
Maka, tak heran kalau banyak dari mereka yang memilih untuk tidak menggunakan pasta gigi fluoride tersebut.
Meski begitu, lantas benarkah anggapan tersebut?
Nah, anggapan tersebut sebetulnya benar-benar salah, Moms.
"Sebetulnya, fluoride itu adalah golden standard. Atau, bahan pilihan yang direkomendasikan sebagai upaya untuk mencegah gigi berlubang," ungkap drg. Eka.
"Dan kandungan fluoride ini direkomendasikan lo sebetulnya oleh Kemenkes, oleh WHO, oleh organisasi-organisasi kedokteran gigi di dunia. Jadi, sebetulnya (fluoride) ini komposisi yang penting untuk digunakan," katanya menjelaskan.
Selain untuk mencegah gigi berlubang, menurut penjelasan drg. Eka, pasta gigi fluoride juga sangat bermanfaat untuk memperkuat lapisan terluar gigi, agar lebih tahan terhadap asam.
Pasta gigi fluoride ini sudah bisa Moms gunakan pada anak sejak gigi pertama tumbuh.
Bahkan, pasta gigi fluoride ini aman tertelan oleh anak, Moms.
"Kadang-kadang kan suka dengar ya, fluoride itu beracun atau enggak boleh tertelan gitu," kata drg. Eka.
"Nah, coba kalau misalnya baca berita seperti itu, coba ditelaah lagi.
Karena kadang-kadang, berita itu diterbitkan di negara yang misalkan airnya sudah ditambahkan fluoride oleh pemerintah," ungkapnya.
Menurut penjelasan drg. Eka juga, air minum yang telah ditambahkan fluoride tersebut sering kali dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara, di Indonesia sendiri, tidak ada penambahan fluoride pada air minum.
Sehingga, pasta gigi menjadi sumber fluoride yang sangat penting untuk mencegah gigi berlubang.
Lalu, seberapa banyak takaran pasta gigi fluoride pada anak?
Mengutip rekomendasi ADA (American Dental Association), drg. Eka memaparkan takaran pasta gigi sesuai usia anak.
1. 0-3 tahun: sebesar biji beras (0,1 mg, 2 kali sehari)
2. 3 tahun ke atas: sebesar biji jagung (0,25 mg, 2 kali sehari)
drg. Eka juga memaparkan dosis fluoride per harinya.
- Dosis optimal fluoride: 0,05 mg/kg/hari
- Dosis optimal anak usia 1 tahun berat 10 kg: 10 x 0,05 mg = 0,5 mg
- Jika tertelan pasta gigi sesuai takaran 2x sehari: 2 x 0,1 mg = 0,2 mg
Semoga bermanfaat ya, Moms.
Untuk mengetahui penjelasan tentang pasta gigi fluoride, cek halaman 2. (*)
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR