Inkontinensia urin selama kehamilan juga bisa dikarenakan kandung kemih yang terlalu aktif.
Perempuan yang mengalami kandung kemih terlalu aktif perlu buang air kecil lebih dari biasanya.
Ini dikarenakan kandung kemihnya mengalami kejang yang tidak terkendali.
Pada kehamilan, rahim membesar dan memberi tekanan pada kandung kemih.
Otot-otot di sfingter kandung kemih dan di dasar panggul bisa kewalahan oleh tekanan dari rahim yang membesar tersebut.
Tekanan itu bisa bertambah ketika ibu hamil batuk atau bersin.
Ibu yang sudah melahirkan juga bisa mengalami masalah inkontinensia karena setelah melahirkan bisa melemahkan otot-otot dasar panggul yang bisa menyebabkan kandung kemih terlalu aktif.
Baca Juga: Mulai dari Demam Hingga Sesak Napas, Ini Ciri-ciri Hamil dengan Flu yang Alami Komplikasi
Ciri-ciri hamil dengan inkontinensia juga bisa berlanjut sampai setelah melahirkan dikarenakan:
- Kerusakan saraf yang mengontrol kandung kemih
- Uretra dan kandung kemih telah bergerak selama kehamilan
- Proses episiotomi atau pemotongan yang dibuat di otot dasar panggul selama persalinan yang memungkinkan janin keluar dengan lebih mudah
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR