Nakita.id - Rumah tangga Ashanty dan Anang Hermansyah yang terlihat romantis ternyata juga pernah mendapatkan cobaan. Terdengar kabar adik Aurel Heremansyah meninggal dunia.
Ashanty bercerita, dua bulan setelah menikah, ia hamil. Sayang, janin yang dikandungnya tak bertahan lama.
"Kami menikah, sebulan dua bulan hamil lalu keguguran. Saat itu, saya mikirnya (karena) naik turun tangga ruko," cerita Ashanty lewat rekaman video 'Mengalami Kekentalan Darah, Ashanty Tiga Kali Keguguran'.
Dalam video yang dipublikasikan di kanal YouTube Daniel Mananta Network, 23 Juni 2020, Ashanty menceritakan keguguran kedua.
Yakni, saat merayakan ulang tahun dan mendapat kejutan dari Anang Hermansyah. Saking antusiasnya menerima kejutan, Ashanty terpeleset dan mengalami perdarahan hebat.
"Tapi, katanya bukan kepelesetnya sih, tapi karena lemah kandungannya," sambung bintang film Romantini.
Ia segera dilarikan ke salah satu rumah sakit di Jakarta.
Kala itu, dokter memberi tahu Anang Hermansyah, 'Nang, dilepas ya (janinnya) karena sudah tidak ada nyawanya'.
Yang ketiga, Ashanty bercerita lebih detail tanpa bermaksud menyudutkan siapa-siapa. Kala itu, ia mengalami perdarahan dan mulai bertanya-tanya kenapa dua kali keguguran?
"Karena aku punya kekentalan darah dan enggak ada yang tahu di Indonesia. Yang ketiga, Arsy, ini sudah berdarah," penyanyi kelahiran Jakarta, 4 November 1984, menjelaskan.
"Jadi, hamil lagi nih Arsy, baru dua bulan ini keajaiban Allah, saya perdarahan. Terus ke dokter, nih. Cepat-cepat ke dokter, dia bilang, 'Bu kayaknya kandungannya kayak yang dulu-dulu'," Ashanty menirukan ucapan tim medis.
Dokter menyebut janinnya tidak berkembang lagi, lalu meminta Ashanty menerima kenyataan.
"Saya bilang, 'Dok segampang itu ya, Dok? Enggak saya dicoba usaha diapain dulu?'" cetusnya.
Tergerak oleh naluri keibuan, Ashanty tak mau menerima kenyataan begitu saja. Di rumah sakit itu, Ashanty yang hanya pakai sandal dan daster menghubungi orang rumah agar menyiapkan paspor.
Hari itu pula, ia terbang ke Singapura.
Tiba di Negeri Singa, ia disuntik dan menjalani perawatan intensif.
“Berangkat tuh (ke Singapura), jadi anaknya tuh, sebulan saya dirawat di Singapura,” ujar Ashanty.
Pengentalan darah dapat terjadi di lengan, kaki, perut, jantung, paru-paru, otak, sampai ginjal.
Secara alami, pengentalan darah diperlukan tubuh untuk mencegah pendarahan saat seseorang terluka atau cedera.
Namun, pengentalan darah yang tidak dapat larut secara alami dapat berbahaya karena menghalangi aliran darah ke organ vital.
Kondisi tersebut bisa berdampak fatal.
Melansir Mayo Clinic, gumpalan darah terbentuk saat bagian dari darah menebal dan membentuk massa setengah padat.
Proses perubahan darah dari cairan menjadi mirip gel ini biasanya dipicu cedera. Darah yang mengental ini terkadang bisa berpindah ke bagian tubuh lain dan menyebabkan ganguan kesehatan.
Beberapa faktor dan kondisi yang bisa jadi penyebab pengentalan darah, antara lain:
1. Sindrom antifosfolipid
2. Arteriosklerosis atau aterosklerosis
3. Efek samping obat tertentu, seperti pil KB dan terapi hormon
4. Penyakit Coronavirus 2019 (Covid-19)
5. Trombosis vena dalam (DVT)
6. Kelainan genetik faktor V leiden
7. Punya riwayat keluarga dengan masalah penggumpalan darah
8. Aritmia atau gangguan irama jantung
9. Serangan jantung
10. Gagal jantung
11. Kegemukan
12. Penyakit arteri perifer
13.Polisitemia vera atau kondisi saat jumlah sel darah merah terlalu banyak
14. Kehamilan
15. Terlalu lama duduk
16. Berbaring di tempat tidur dalam waktu yang sangat lama, misalkan penderita penyakit kronis
17. Emboli paru atau adanya pembekuan darah di arteri paru-paru
18. Merokok
19. Stroke
20. Pembedahan
Pengentalan darah yang terdeteksi sejak dini umumnya dapat sembuh dengan pengobatan yang tepat. Namun, masalah kesehatan ini apabila tidak ditangani bisa menyebakan kerusakan serius pada organ terdampak sampai memicu kematian.
(Artikel ini telah tayang di GridFame dengan judul "Astaga Remuk Hati Anang, Adik Aurel Meninggal Dunia Karena Ashanty Alami Penggumpalan Darah, Ternyata Kelamaan Duduk Bisa Penyebabnya!")
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR