Nakita.id - Ria Ricis dan Teuku Ryan jadi pasangan muda yang sedang menikmati masa-masa penantian kelahiran anak pertama.
Tak lama setelah menikah, Ria Ricis berbadan dua hingga membuat seluruh keluarganya bahagia.
Melansir Kompas, Ria Ricis mengaku mulanya sangat bahagia mendengar kabar kehamilannya.
Dirinya bahkan sampai sujud syukur.
Namun, kebahagiaan itu hanya sesaat karena mendadak Ria Ricis mengalami perubahan emosi yang cepat.
Hal itu terungkap melalui kanal YouTube Oki Setiana Dewi yang tayang pada Rabu (23/3/2022).
Ria Ricis sedih lantaran sering merasa mual sampai muntah-muntah.
Dirinya bahkan sampai sering terbangun tengah malam karena kesakitan.
"Awal-awal aku kan kaget kan yang waktu nangis itu kan aku nangisnya nangis banget, kaget sakitnya. Soalnya tengah malam aja kebangun," ucap Ria Ricis.
Ria Ricis begitu marah hingga memukul perutnya.
Dirinya tak menyangka bahwa ketika hamil bisa merasakan sakit seperti itu.
"Aku marah sama diri aku, terus aku pukul perut aku karena aku bete, kaya 'ih kenapa sih harus sakit'," ungkapnya.
Kini, Ria Ricis mengaku sudah mulai menerima keberadaan bayinya lantaran setelah usia 3 bulan sakitnya mereda.
"Tapi sudah jalan tiga bulan itu ya sudah mulai reda," tutur istri Teuku Ryan tersebut.
Mulai bisa menerima, sudah mulai sayang-sayang, 'maaf ya kemarin ibu gini-gini," tambahnya.
Melansir Mayo Clinic, banyak perempuan yang mengalami depresi saat hamil.
Penelitian menunjukkan bahwa 7 persen ibu hamil mengalami depresi selama kehamilan.
Jumlahnya bisa lebih tinggi pada negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Depresi, gangguan mood yang menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan minat merupakan gangguan mood paling umum bagi ibu hamil.
Lalu, apa penyebab depresi selama kehamilan yang sering tidak disadari?
Beberapa gejala depresi seperti perubahan tidur, tingkat energi, nafsu makan dan penurunan libido mirip engan gejala kehamilan.
Oleh karenanya, penyedia layanan kesehatan mungkin mengaitkan gejala tersebut dengan kehamilan, bukan depresi.
Ibu hamil juga mungkin enggan untuk berbicara dengan penyedia layanan kesehatan seputar perubahan suasana hati selama kehamilan.
Banyak juga kecenderungan bagi ibu hamil untuk lebih fokus pada kesehatan fisik daripada kesehatan mental.
Faktor risiko depresi selama kehamilan bisa meliputi kecemasan, stres hidup, sejarah depresi, dukungan sosial yang buruk, kehamilan tidak direncanakan, kekerasan pasangan, dan masih banyak lagi.
Beberapa gejala depresi yang perlu Moms ketahui diantaranya kecemasan berlebihan tentang bayi, harga diri rendah, tidak ada minat dengan hobi, dan penambahan berat badan berlebih.
Gejala lainnya yaitu tidak merawat kehamilan dengan baik hingga pikiran bunuh diri. Segera periksa ke tenaga profesional ketika Moms mengalami gejala tersebut.
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR