Nakita.id - Pandemi Covid-19 memang masih menjadi masalah yang sampai saat ini masih harus dihadapi Indonesia.
Namun, pada hari ini, Senin (28/3/2022), Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengungkapkan bahwa situasi penangan Covid-19 di Indonesia terus membaik.
Angka kasus positif Covid-19 dan angka kematian harian terus menurun hingga saat ini.
Budi mengatakan, penurunan tersebut bisa terjadi karena adanya kerja sama bersama.
Ia juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada tenaga kesehatan yang sudah menjadi garda terdepan selama adanya pandemi Covid-19.
Menkes Budi juga yakin bahwa Indonesia akan segera mengalami transisi dari pandemi menjadi endemi.
Akan tetapi, di tengah angka kasus Covid-19 yang sudah mulai menurun, justru terjadi perseteruan antara Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) telah memberhentikan Terawan sebagai anggota IDI secara permanen.
Sampai saat ini, belum ada keterangan resmi dari IDI terkait dengan alasan pemecatan Terawan.
Namun, berdasarkan informasi yang beredar, Terawan dipecat karena dianggap tidak memiliki itikad baik setelah diberikan sanksi terkait masalah metode cuci otak pada tahun 2018 dan juga telah mempromosikan vaksin nusantara padahal penelitiannya belum selesai.
Meski sudah dipecat, Terawan mengaku sangat bangga karena pernah bergabung dengan IDI.
Karena baginya, IDI seperti rumah kedua untuk Terawan selama ini.
Terkait perseteruan tersebut, akhirnya Budi pun ikut angkat bicara.
"Kami mengamati dinamika seputar perdebatan atau pertentangan antara Ikatan Dokter Indonesia dengan Dokter Terawan. Kami memahami bahwa masing-masing organisasi profesi memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga masing-masing, dan memiliki anggotanya masing-masing yang mereka perlu atur," tutur Budi dalam konferensi pers secara virtual.
Budi berharap supaya IDI dengan para anggotanya bisa membangun komunikasi yang baik ke depannya.
"Saya sangat mengharapkan diskusi, komunikasi, hubungan antara Ikatan Dokter Indonesia dengan seluruh anggotanya bisa terjalin dengan baik," sambung Budi.
Bagi Budi, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan bersama-sama setelah pandemi Covid-19 berlalu.
Ia berharap supaya tenaga kesehatan bisa lebih fokus untuk membuat masyarakat Indonesia lebih sehat lagi ke depannya.
Baca Juga: Tak Main-main Kalau Moms Sampai Tidak Tahu, Ini Dia Beberapa Efek Covid-19 pada Ibu Hamil
"Karena masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan bersama-sama pasca pandemi Covid-19 ini. Kita harus berpikir dan mengerahkan energi untuk membuat masyarakat kita sehat. Permasalahan seperti stunting, penurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi, menurunkan penyakit prevalensi penyakit diabetes, dan hipertensi yang akan berdampak negatif bagi masyarakat yang berusia lanjut," ungkap Budi.
Budi juga mengatakan, setelah pandemi Covid-19 berlalu, masih banyak penyakit-penyakit menular seperti TBC dan juga malaria yang harus dibenahi.
"Penyakit-penyakit menular seperti TBC, malaria, juga masih kita harus selesaikan. Kami percaya bahwa masih banyak PR yang membutuhkan tenaga dan waktu kita untuk bisa membereskan masyarakat Indonesia menjadi lebih sehat," jelas Budi.
Budi mengatakan, Kementerian Kesehatan akan bantu melakukan mediasi antara IDI dengan para anggotanya.
Dengan mediasi tersebut, Budi berharap agar tenaga kesehatan bisa lebih fokus melakukan kegiatan-kegiatan yang memang memprioritaskan untuk membangun masyarakat yang lebih sehat.
"Kementerian Kesehatan akan mulai dan membantu proses mediasi antara IDI dan anggota-anggotanya agar komunikasinya berjalan lancar, sehingga situasi yang terbangun akan kondusif. Supaya kita bisa kembali menyalurkan energi, waktu kita, dedikasi kita, kegiatan-kegiatan yang memprioritaskan untuk membangun masyarakat Indonesia yang lebih sehat," tutup Budi.
Bagi Budi, ini merupakan waktu yang tepat untuk membangun sistem kesehatan di Indonesia menjadi lebih baik.
Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, Budi berharap tenaga kesehatan bisa terus membuka ruang untuk saling berdiskusi.
Budi juga yakin, Indonesia bisa menjadi negara yang memang berhasil mengatasi Covid-19 jika kerjasama setiap lapisan berjalan baik.
Baca Juga: Pantang Dilewatkan! Ini 3 Gejala Umum Long Covid yang Paling Banyak Dialami Menurut Ahli dari WHO
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR