Nakita.id - Para Moms wajb tahu, ternyata ini faktor yang mendorong anak seringkali memasukan tangan ke mulut, bahkan setelah memegang kucing atau benda-benda lain yang kotor.
Kucing merupakan salah satu hewan yang banyak berkeliaran di Indonesia.
Tak jarang juga kucing seringkali singgah di rumah untuk meminta makan.
Banyak orang Indonesia yang begitu suka dan menyayangi kucing.
Sehingga ia membiarkan begitu saja kucing berlama-lama di rumahnya.
Namun, bagi Moms yang memiliki anak Batita (Bayi di Bawah Tiga Tahun) harus berhati-hati dengan keberadaan kucing.
Karena biasanya, Balita cenderung penasaran dan seringkali ingin memegang kucing.
Bahkan ada pula yang mengeluhkan bahwa anaknya seringkali memasukan tangan ke mulut setelah memegang kucing.
Lebih parahnya lagi, ada anak yang justru sampai mengemut telinga kucing.
Faktor yang Mendorong Anak Sering Memasukkan Tangan ke Mulut
Faktor yang mendorong anak sering memasukkan tangan ke mulut adalah karena ia sedang mengalami perkembangan fase oral.
Fase oral tersebut biasanya terjadi pada bayi usia 0-24 bulan.
"Bayi usia 0 bulan sampai anak usia sekitar 18 -24 bulan berada dalam tahap perkembangan fase oral," ungkap dr. Devie Kristiani MSc.,SpAK dari Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
Fase oral merupakan suatu kenikmatan bagi seorang anak yang berpusat pada mulutnya.
"Fase oral artinya kenikmatan seorang anak terpusat pada mulutnya," sambung dr. Devie.
Sehingga tak heran bila banyak anak yang seringkali memasukkan tangannya ke dalam mulut.
Ada beberapa fase oral yang kerap dilakukan para anak yang usianya di bawah 2 tahun.
Misalnya, memainkan air liur, menghisap jari, dan memasukkan tangan atau barang-barang ke dalam mulut," ungkap dr. Devie.
"Sehingga bila kita perhatikan, bayi dan anak di bawah usia 2 tahun sering memainkan air liur, memasukkan tangan atau barang2 ke mulut, atau menghisap jari," tutur dr. Devie.
Menurut dr. Devie fase oral akan dialami semua anak dan bersifat normal.
Perkembangan tersebut pun tidak bisa dicegah Moms.
"Fase ini normal dialami semua anak dan tidak bisa dicegah," jelas dr. Devie.
Karena fase perkembangan ini tidak bisa dicegah maka tugas orangtua adalah memastikan bahwa tangan anak selalu bersih.
Sehingga ketika ia memasukkan tangannya ke mulut tidak mendatangkan bahaya bagi kesehatannya.
Pastikan juga barang-barang yang dipegang anak tidak berbahaya.
Supaya anak bisa lebih terjaga keamannnya Moms.
Baca Juga: Jangan Sampai Telat Tahu, Bulu Kucing Ternyata Bisa Menyebabkan Kurap
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR