Tabloid-Nakita.com - Dulu, anak laki-laki diberi nama Budi. Anak perempuan diberi nama Wati. Tetapi, nama-nama seperti itu sekarang sudah dianggap ketinggalan zaman. Sekarang ini orangtua cenderung memberi nama yang unik dan penuh makna. Misalnya nama anak Kim Kardashian: North West. Atau nama putra Melly Goeslaw: Anakku Lelaki Hoed.
Buat Mama yang lebih suka memberi nama yang biasa-biasa, pemberian nama semacam itu mungkin dianggap mengada-ada. Kelak, nama tersebut pasti berpotensi merepotkan untuk urusan pembuatan surat-surat identitas. Atau, khawatir anak akan menjadi bahan olokan teman-temannya.
Namun, Adam Alter, psikolog dari New York University, mengatakan bahwa nama yang unik bisa memengaruhi kepribadian anak, sehingga membuat mereka merasa istimewa, tidak konvensional, dan pemberani. Singkatnya, anak dengan nama unik akan menjadi lebih kreatif.
"Itu semacam nubuat untuk kesuksesan diri sendiri yang diawali dengan nama yang tidak biasa, dan pada akhirnya mengarah pada pemikiran yang kreatif dan di luar kebiasaan," papar Alter. Ketika berpikir bahwa diri kita luar biasa, kita pasti akan terus berpikir dan berperilaku secara berbeda.
Tetapi nama yang tidak biasa juga akan memberikan tanggung jawab tambahan pada anak. "Anda bisa menyebutnya sebagai beban pada anak, karena harus selalu menjelaskan (makna) namanya, membenarkan namanya, mungkin juga harus hidup dengan citra yang didapatkan dari namanya," jelas Pamela Redmond Satran, penulis buku The Baby Name Bible, dan pencipta Nameberry.
Menurutnya, nama yang terdengar keren bisa membuat anak tertekan dengan cara tertentu. Sebaliknya, untuk anak yang pada dasarnya memiliki kepribadian yang kuat dan menonjol, nama yang unik bisa memberinya perhatian ekstra.
"Memang penting membuat anak merasa seperti pribadi yang utuh, tapi jika Anda berkeras memberinya nama yang unik, Anda akan membebani dirinya," pungkasnya.
Jadi, boleh-boleh saja jika ingin memberi anak dengan nama unik. Hanya saja, pikirkan betul-betul maknanya agar mereka kelak menjadi seperti harapan Anda. Bukankah nama adalah doa? (Dini/The Daily Mail)
KOMENTAR