Beberapa orang mengira memperbanyak makan saat sahur dapat mencegah rasa lemas dan kenyang lebih lama.
Padahal, faktanya tak begitu loh.
Rasa lapar dan lesu saat puasa sebenarnya tidak ada hubungannya dengan jumlah makanan yang dimakan, melainkan jenis makanannya.
Porsi besar saat sahur tidak berpengaruh pada rasa kenyang lebih lama karena proses pencernaan yang dimiliki setiap orang punya mekanismenya sendiri.
Tak sedikit hidangan sahur dan berbuka puasa yang justru tinggi akan kolesterol, gula, dan lemak trans.
Jika menu sahur tidak menyehatkan, maka risiko obesitas dan penyakit kronis dapat meningkat.
3. Minum minuman isotonik agar tidak dehidrasi
Tak dapat dipungkiri, selama puasa kita sering melihat iklan bahkan ajakan untuk minum minuman isotonik saat sahur dan buka puasa agat tubuh tidak megalami dehidrasi.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal of Kinesiology and Sports Science menyatakan, minuman isotonik hanya memberikan efek plasebo tanpa memberikan energi.
Artinya, kita hanya tersugesti dengan iming-iming bahwa minuman isotonik dapat mengganti cairan tubuh yang hilang selama tidur atau puasa.
Selain itu, beberapa peneliti mengaitkan cairan isotonik ini dengan tekanan darah tinggidan detak jantung.
Moms, Yuk Wujudkan Tubuh Sehat di Tahun Baru dengan Kesempatan Emas dari Prodia Ini!
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR