Autisme bukanlah masalah adanya gangguan kejiwaan pada anak.
"Perlu dingat lagi, anak autisme ini bukan gangguan kejiwaan, ini sesuatu yang berbeda," ucap dr. Wita.
Ia menghimbau agar masyarakat tidak lagi melabeli anak autisme dengan sebutan yang berkonotasi negatif.
Malah dr. Wita mengajak agar seluruh lapisan masyarakat berperan dan merangkul untuk mendukung tumbuh kembang anak autisme bersama-sama.
Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk ditinggali anak autisme.
"Jangan melabel anak autisme, justru kita sebagai komunitas di lingkungan kita ada anak autisme itu kita perlu merangkul," sambungnya.
Baca Juga: Supaya Orang Indonesia Tak Salah Kaprah, Dokter Sampai Tegaskan Autisme Tidak Menular
Kenyataannya memang sulit untuk bisa menerima sesuatu hal yang pada awalnya memang tak diharapkan.
Orangtua dengan anak autisme tentu terus berusaha untuk bisa menerima kondisi Si Kecil yang terlahir dengan keunikannya.
Sangat berat berperan sebagai orangtua yang memiliki anak autisme.
Moms dan Dads mungkin dituntut harus selalu tahan banting, untuk menerima setiap cemoohan yang dilayangkan orang-orang kepada Si Kecil yang memiliki keterbatasan.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR