Nakita.id - Moms, pasti kesal ya kalau Si Kecil selalu pilih-pilih makanan atau bahkan tidak mau makan sama sekali?
Biasanya ia hanya mau makan camilan saja dan menolak makanan pokoknya.
Padahal, camilan tidak dapat mencukupi kebutuhan gizi dan nutrisi yang diperlukan tubuhnya.
dr. Cut Nurul Hafifah, Sp.A (K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi Metabolik dari RS Pondok Indah mengatakan bahwa, normal saja bagi anak terutama usia 1-3 tahun untuk mengalami fase pilih-pilih makanan.
"Awal-awal akan muncul namanya neophobia, dia nggak mau coba makanan yang baru dan maunya dengan makanan yang biasa dia makan," katanya dalam wawancara bersama Nakita.id, Selasa (12/4/2022).
Hal ini kemudian membuat para Moms frustrasi, mana kalau kebiasaan makannya ini berlanjut sampai anak dewasa.
Lebih lanjut, dr Cut mengungkapkan salah satu penyebab anak suka pilih-pilih makanan.
Yakni, orang tua tidak melakukan proses pengenalan makanan yang benar pada anak sejak periode MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu).
Nah, bagaimana cara mencegah anak yang picky eater atau suka pilih-pilih makanan?
Baca Juga: Anak Tidak Mau Makan Nasi? Coba Ganti dengan Beberapa Buah Ini
Sebaiknya kalau mau mengenalkan makanan mulai sejak anak memasuki usia 6 sampai 9 bulan.
"Kenalin dengan semua jenis makanan (MPASI) sehingga dia terbiasa dengan semua jenis makanan," kata dr Cut.
Namun, ia menyayangkan banyak para Moms yang takut memberi makan anak jenis makanan tertentu.
Misalnya daging sapi, karena takut anaknya kesulitan menggigit karena keras.
"Akhirnya begitu kita mau coba makanannya (daging tersebut) anak sudah masuk ke periode Neophobia atau takut mencoba makanan baru," kata dr Cut.
Selanjutnya, dr Cut menyarankan agar Moms tidak langsung mengenalkan makanan baru secara tiba-tiba.
Coba kita perkenalkan dulu dengan makanan yang biasa dia makan, misalnya sayur.
Nah, lalu bagaimana kalau anak enggak suka makanan berkuah dan hanya mau makan goreng-gorengan saja?
"Pertama-tama, misalnya kita mau ngenalin bayam. Coba bayamnya digoreng tepung jadi buat keripik bayam," kata dr Cut.
Baca Juga: Pentingnya Sosok Dads Berperan Sama dengan Moms Ketika Anak Tidak Mau Makan
"Pelan-pelan baru gorengan tersebut kita kurangi, sampai dia tahu kalau ini makanan yang biasa dia makan," lanjutnya.
"Jadi kalau anak pilih-pilih makanan kita tetap bisa memvariasikan makanan yang dia sukai, supaya tetap bisa memenuhi kebutuhan nutrisinya," ujar dr Cut.
Lebih lanjut, ia menyinggung bagaimana kalau anak hanya mau makan camilan atau snack saja?
"Anak saya cuman mau makan snack aja, oke. Tapi lihat dulu snack apa yang dia makan?" Tanya dr Cut.
"Misalnya anak hanya mau makan roti, roti itu salah satu bentuk karbohidrat," lanjutnya.
Kemudian dr Cut menjelaskan, bagaimana supaya anak tetap dapat protein dan lemaknya?
Sebab, konsep makanan utama adalah harus bisa memenuhi makronutrien yakni, karbohidrat, protein, dan lemak.
"Roti isiannya pakai selai coklat adalah karbohidrat, kalau gitu tambahin mentega sedikit untuk dapat lemaknya dan keju atau telur untuk protein," kata dr Cut.
"Jadi kita masih bisa ngakalin bagaimana supaya snack tetap bisa memenuhi kebutuhan nutrisi seperti makanan pokok," tutupnya.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR