Nakita.id - Mitos vs fakta kehamilan, apakah Moms pernah mendengar tentang bayi sudah bisa mendengar sejak dalam kandungan.
Hal ini bukan isapan jempol semata loh Moms, faktanya memang janin sudah bisa mendengar di dalam kandungan.
Itu sebabnya, calon ayah dan ibu diminta untuk rajin berdialog dengan bayi di dalam kandungan.
Tidak sedikit pula Moms dan Dads yang memperdengarkan calon bayi mereka dengan berbagai musik hingga lantunan Alquran.
Ya, mulai trimester kedua kehamilan, bayi dapat mendeteksi suara dari luar tubuh.
Suara-suara, nada-nada dan bunyi-bunyian yang didengarnya dalam rahim.
Pada kenyataannya, membantunya terbiasa dengan lingkungan yang akan dimasukinya saat lahir.
Lantas seperti apa penjelasan tentang bayi bisa mendengar sejak di dalam kandungan ini?
Dan kapan waktu yang tepat untuk mengajak si Kecil berdialog?
Melansir dari What to Expect, sepanjang trimester pertama dan kedua, telinga bayi di dalam kandungan terus berkembang.
Telinga bagian dalam terhubung dengan neuron di otak yang bertanggung jawab untuk memproses suara, dan tulang kecil di telinga tengah (yang merasakan getaran gelombang suara) terbentuk.
Sekitar minggu ke 16 kehamilan, kemungkinan struktur ini sudah cukup mapan bagi bayi untuk mulai mendeteksi beberapa suara terbatas.
Beberapa di antaranya adalah suara yang bahkan mungkin tidak Moms sadari - gemericik perut dan embusan udara masuk dan keluar dari paru-paru.
Namun selama beberapa minggu ke depan, bayi akan mendengar lebih banyak lagi tentang dunia luar.
Pada minggu ke 24, bayi ditunjukkan menoleh sebagai respons terhadap berbagai suara.
Meskipun telinganya sudah berkembang sempurna, suara yang dia dengar di dalam rahim akan teredam.
Pasalnya dalam rahim ada cairan ketuban yang mengelilinginya, ditambah semua lapisan tubuh dan kantung ketubannya, antara dia dan dunia.
Coba Moms dan Dads menutup mulut dengan tangan lalu berbincanglah.
Baca Juga: Mitos VS Fakta Kehamilan Seputar Kaitan Keju dengan Ibu Hamil, Benarkah Sebabkan Penyakit Listeria?
Begitulah suara-suara yang didengar oleh janin.
Moms akan melihat bahwa meskipun dapat mengenali nada dan tinggi nada kalimat, Moms mungkin tidak dapat memahami beberapa kata.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa detak jantung janin meningkat saat dia mendengar suara ibunya, menunjukkan bahwa bayi menjadi lebih waspada saat Moms berbicara.
Jadi membaca dengan lantang, bercakap-cakap, dan menyanyikan lagu-lagu yang akan Moms ulangi untuk bayi di tahun-tahun mendatang akan membantunya mengenal suara ibunya.
Namun, suara lain seperti suara Dads berbicara atau suara lagu yang terus diulang juga bisa didengar oleh janin.
Para peneliti telah menemukan bahwa bayi baru lahir bereaksi berbeda terhadap kata-kata dan suara yang diulangi setiap hari selama trimester ketiga dibandingkan dengan yang tidak pernah mereka dengar selama kehamilan.
Dan dari dalam rahim, ternyata suara yang lebih dalam dan lebih rendah lebih mudah terdengar daripada yang bernada tinggi.
Moms mungkin pernah mendengar bahwa memainkan musik klasik untuk bayi di dalam kandungan dapat meningkatkan IQ-nya atau memberinya landasan untuk pendidikan yang lebih baik - tetapi tidak ada bukti bahwa ini masalahnya.
Meskipun demikian, tidak ada salahnya memainkan lagu favorit untuk janin ya.
Perlu diperhatikan, kebisingan yang keras dan terus menerus kemungkinan menyebabkan beberapa kerusakan perkembangan atau gangguan pendengaran pada bayi.
Sehingga jika Moms bekerja di pabrik dengan suara bising yang kencang dan terus-menerus, sebaiknya bicaralah pada atasan untuk memindahkan Moms ke tempat yang lebih tenang.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR