Nakita.id - Moms, apakah leher Si Kecil terlihat membengkak dan terasa nyeri?
Kondisi tersebut biasanya dikenal dengan penyakit gondongan atau istilah mumps atau parotitis.
Melansir dari NHS, gondongan adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari golongan paramycovirus.
Metode penularannya bisa melalui percikan air liur, sekresi hidung, dan kontak pribadi yang dekat.
Virus yang masuk ke dalam tubuh akan berkembang biak, dan menyebabkan peradangan pada kelenjar parotis yang bertanggung jawab memproduksi air liur.
Gejala gondongan biasanya berkembang 14 sampai 25 hari setelah kita terinfeksi virus.
Awalnya gejala yang muncul seperti penyakit flu, yakni kelelahan, pegal-pegal, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, dan demam ringan.
Dalam beberapa hari berikutnya, demam akan meninggi hingga 39 derajat celcius, diikuti oleh pembengkakan kelenjar ludah.
Umumnya, pembengkakan kelenjar tidak terjadi sekaligus, tetapi bertahap dan semakin terasa sakit.
Selama ini tak sedikit para Moms yang salah kaprah dalam mengobati penyakit gondongan.
Banyak yang percaya bahwa penyakit ini bisa diatasi dengan blau, yakni bubuk berwarna biru yang biasa digunakan untuk mencuci baju.
Namun, hal tersebut cuma mitos belaka ya!
Pengobatan yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala gondongan adalah sebagai berikut:
Istirahat total dan minum cukup cairan minum obat penghilang rasa sakit, seperti ibuprofen dan parasetamol.
Untuk anak di bawah 16 tahun, tidak boleh mengonsumsi aspirin sebagai obat pereda nyeri.
Moms bisa mengoleskan kompres hangat atau dingin ke kelenjar yang bengkak untuk membantu menghilangkan rasa sakitnya.
Meski begitu, mencegah lebih baik dari pada mengobati. Yuk, simak cara-cara pencegahan penyakit gondongan.
Melansir Healthline, Gondongan dapat dicegah dengan vaksin MMR (measles, mumps, and rubella) untuk dosis pertama dan vaksin MMRV (measles, mumps, rubella, and varicella) untuk dosis kedua.
Suntikan vaksin pertama MMR biasanya diberikan pada bayi berusia 12 dan 15 bulan dan vaksin kedua diberikan saat anak berusia 4 hingga 6 tahun.
Dua dosis vaksin memiliki efektivitas 88 persen, sementara satu dosis saja hanya sekitar 78 persen.
Selain untuk anak-anak, pemberian vaksin MMR juga disarankan untuk orang dewasa terutama bagi mereka yang berisiko tinggi terpapar virus penyebab gondongan.
Namun, orang yang sistem kekebalannya terganggu, alergi terhadap gelatin atau neomisin, atau sedang hamil, sebaiknya tidak menerima vaksin MMR.
Selain itu, penting untuk melakukan beberapa kebiasaan berikut sebagai cara mencegah gondongan:
Diantaranya, selalu menjaga kebersihan diri, rutin mencuci tangan, tidak berbagi peralatan mandi atau makan.
Kemudian menerapkan etika batuk, seperti selalu menutup mulut dengan lengan atau tisu saat bersin atau batuk.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Source | : | NHS |
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR