Dengan terapi herbal akar sidaguri saban hari, Epy terpaksa pantang memakan daging.
"Tidak boleh makan daging. Sekarang masih cenat-cenut di kepala, tapi muntah-muntahnya sudah enggak lagi," ungkapnya.
"Tumor di bawah mili, masih bisa disembuhkan. Yang tumornya sudah gawat saja bisa disembuhkan," kata ahli terapi herbal Jeng Ana, yang menangani Epy.
Dengan mengonsumsi akar sidaguri, Epy akan melawan tumor yang diidapnya
"Akan memberi terapi di kepala, juga terapi herbal untuk menstabilkan saraf di otak, dengan akar sidaguri yang bisa menggempur tumor itu," terang Jeng Ana.
Menurut Jeng Ana, saat ini yang dibutuhkan oleh Epy selain pengobatan alternatif adalah semangat hidup untuk kesembuhannya.
"Harus semangat dan bangkit lagi seperti (artis) Rini S Bon Bon," pesan Jeng Ana.
Epy Kusnandar tidak pernah mengeluhkan sakit setelah sembuh dari kanker otak yang dideritanya namun, ia tetap mengontrol kondisinya dengan ramuan yang disarankan Jeng Ana.
Aktor komedian itu menjaga staminya dengan mengonsumsi sarang semut dan mandi rempah. Sarang semut ternyata bisa menggantikan suplemen untuk mendongkrak stamina yang menurun karena kelelahan.
"Kang Epy kan tidak pernah minum suplemen, nah kami racikkan yang natural. Jadi lebih baik dengan sarang semut," ucap Jeng Ana, Jumat, (24/5/2013), di kawasan Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
"Sarang semut rasanya seperti jamur. Terus saya konsumsi seperti teh di pagi dan sore hari," timpal suami Karina Ranau tersebut.
Sejauh ini, Epy merasa dampak luar biasa. Badannya sangat bugar dengan kebiasaan mengonsumsi sarang semut.
"Gara-gara sarang semut enggak ada penyakit," ucapnya.
Jeng Ana menuturkan bahwa sarang semut tidak ada di Jakarta. "Adanya di Papua," tandas wanita berkerudung itu.
(Artikel ini sudah tayang di GridFame dengan judul: 'Sudah Parah Banget Bola Matanya Putih' Divonis Hidupnya Tak Lama Lagi, Pemain Suami-Suami Takut Istri Ini Panjang Umur Usai Konsumsi Obat Herbal Ini)
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR