Tabloid-Nakita.com - Kematian memang menjadi hal yang sulit untuk dijelaskan pada anak. Apalagi, Mama dan Papa juga sedang merasa sedih. Namun, kematian memang hal yang tidak dapat dihindarkan dan anak perlu memahami agar mereka menemukan perasaan berduka secara alami. Untuk itu, cobalah beberapa hal ini untuk menjelaskan kematian pada anak.
Baca juga: Pendidikan seks untuk anak sebaiknya disampaikan oleh orangtua
Anak telah memamahi kematian saat mereka menonton televisi atau membaca buku dengan melihat binatang yang mati misalnya. Namun, anak belum memahami bahwa kematian tidak bisa dihindari dan pasti terjadi pada semua orang. Selain itu, mereka juga tidak memahami bahwa ketika seseorang meninggal itu berarti mereka tidak bisa melakukan kegiatan yang dilakukan manusia normal.
Anak pada usia ini juga bereaksi pada kematian dengan berbagai cara. Mungkin saja ia jadi lebih lengket atau bahkan menjadi lebih mudah marah. Hal ini menjadi salah satu caranya untuk menunjukkan kebingungan mengapa tiba-tiba orang bersedih dan mengapa situasi sudah tidak sama. Di sisi lain, anak mungkin juga tidak bereaksi apapun terhadap kematian.
Baca juga: Menjelaskan istilah perkosaan pada anak
Hal ini juga adalah normal bagi anak karena biasanya mereka akan memproses kesedihan jauh lebih lama. Biasanya mereka akan memahami kedukaan setelah mengetahui bahwa meninggal berarti mereka kehilangan orang yang ada di sekitar ini. Anak juga mungkin menimbulkan perilaku tak wajar seperti tetap ceria. Janganlah marah sebab ini adalah caranya untuk memahami soal kematian.
Untuk membantu anak memahami soal kematian, jangan mengelak apa yang ia tanyakan. Jawablah dengan jujur apa yang terjadi sebab hal itu akan membuatnya memahami arti kehilangan dalam kematian. Mama juga harus menjelaskan bahwa meninggal berarti ia tidak bisa seperti pada manusia normal. Mama juga tak perlu menjelaskan penyakit atau penyebab kematian yang terlalu rumit.
Baca juga: Mengenalkan Tuhan
Mama juga perlu menjelaskan pada anak mengapa semua orang menangis. Katakan padanya bahwa ketika seseorang meninggal kita tidak bisa lagi berbincang dan berinteraksi seperti biasanya. Hindari pula kata-kata kiasan seperti beristirahat dalam damai. Gunakan saja kata meninggal.
Menjelaskan kematian pada anak juga memerlukan bahasa sederhana seperti “Ia telah bersama Tuhan sekarang. Jika kita meninggal, Tuhan akan mengambil kita. Kita dan Tuhan tidak ada di tempat yang sama.” Anak mungkin akan bereaksi pada kemarahan atau kesedihan. Biarkan ia mendapatkan itu dan tetap membantunya tenang dengan memberikan pemahaman bahwa kematian akan dilalui oleh setiap orang.
(Niken/ Baby Center)
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR