Nakita.id - Bagaimana caranya membersihkan telinga anak dengan baik dan benar?
Menjaga kebersihan telinga anak memang penting, apalagi jika tak dibersihkan dengan benar bisa menimbulkan bau yang tak sedap.
Tapi, Moms di rumah perlu tahu caranya membersihkan telinga anak tanpa membahayakan kesehatannya.
Selama ini, Moms mungkin mengatasinya dengan cotton bud. Dengan cotton bud, mengambil kotoran telinga anak memang menjadi lebih mudah.
Apalagi, cotton bud harganya cenderung murah dan bisa ditemukan di apotek bahkan warung terdekat.
Namun, ternyata cara yang benar adalah bukan dengan menggunakan cotton bud. Mengapa?
Menggunakan alat pembersih yang satu ini bisa membuat kotoran semakin terdorong ke dalam.
Selain itu, satu hal yang perlu Moms ketahui, sebenarnya kotoran telinga tidak perlu untuk cepat-cepat dibersihkan.
Sebab, ternyata nantinya kotoran telinga akan keluar dengan sendirinya.
Melansir dari Kid's Health, cara mengambil kotoran telinga anak yang aman adalah dengan membersihkan bagian luarnya pakai lap yang bersih.
Biasanya, kotoran yang berwarna cokelat kekuningan akan terihat di bagian daun telinga yang menjorok ke saluran dalam.
Dengan begitu, risiko sakit telinga bisa dihindari, Moms.
Risiko jika terlalu sering menggunakan cotton bud
Terlalu sering menggunakan cotton bud juga kurang baik untuk telinga anak, lo, Moms.
Perlu diketahui oleh Moms bahwa sebenarnya kotoran telinga dibutuhkan sebagai pelumas di telinga di bagian dalam.
Apa yang terjadi jika kotoran telinga terlalu sering dibersihkan?
Melansir dari Medical News Today, hal ini akan berisiko membuat bagian dalam telinga menjadi kering dan rentan akan infeksi.
Kotoran telinga atau ear wax dibutuhkan untuk mencegah bakteri masuk dan menginfeksi telinga.
Seperti yang sudah dikatakan di awal, salah satu dampak lain dari terlalu sering menggunakan cotton bud untuk membersihkan telinga anak adalah membuat kotorannya semakin terdorong ke dalam.
Tentu, hal ini akan membuat anak menjadi mengalami masalah dalam pendengaran.
Selain digejalai dengan menurunnya kemampuan mendengar, beberapa tanda lainnya adalah:
1. Telinga terasa perih
2. Seperti terdengar suara berdenging
3. Pusing
Jika anak sudah mengalami permasalahan yang satu ini, Moms wajib membawanya ke dokter THT atau dokter anak.
Moms juga wajib membawa anak ke fasilitas kesehatan apabila menunjukkan gejala seperti ini juga:
1. Menangis dan rewel terus
Baca Juga: Ada Benjolan di Belakang Telinga Anak? Jangan Panik Dulu, Begini Cara Menanganinya
2. Mengeluhkan telinganya yang sakit
3. Muntah-muntah
4. Demam
5. Bengkak di bagian belakang telinga
6. Mengeluarkan cairan dari telinga
Nantinya, dokter akan mengambil kotoran tersebut dengan cara disedot menggunakan alat tertentu.
Untuk menghindarinya, Moms bisa mengurangi penggunaan cotton bud dan menggunakan lap bersih saja
Tapi bagaimana jika di rumah hanya ada cotton bud untuk membersihkan kotoran telinga anak?
Sekali-sekali menggunakan cotton bud tidak masalah, asalkan jangan terlalu sering.
Selain itu, pastikan Moms tidak mengorek telinga anak terlalu dalam menggunakan cotton bud.
Hal seperti inilah yang bisa membuat telinga Si Kecil malah jadi bermasalah.
Baik saat mengalami penyumbatan kotoran telinga maupun infeksi, dokter akan melakukan pemeriksaan. Biasanya, infeksi pada telinga akan semakin membaik dalam kurun waktu 24 hingga 48 jam.
Setelah itu, rasa sakit pada telinga anak akan semakin berkurang walaupun tidak serta merta langsung hilang.
Lain halnya, dengan penyumbatan kotoran telinga, yang biasanya akan sembuh dalam waktu yang cenderung lebih lama.
Melansir dari NHS, kotoran telinga yang menumpuk ini akan sembuh jika diberikan obat tetes setiap beberapa hari sekali.
Perlahan-lahan kotoran tersebut akan keluar dari telinga sedikit demi sedikit dan akan sembuh total dalam 2 minggu.
Ternyata, cara membersihkan telinga anak yang aman bukan dengan cotton bud melainkan menggunakan lap yang bersih.
Untuk melihat kembali tanda-tanda anak mengalami masalah pendengaran, cek halaman 2. (*)
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR