Nakita.id - Ini dia tips penting bagi yang punya usaha sampingan berupa kuliner.
Penting tidak sih punya usaha sampingan? Di pagi hari Moms dan Dads masuk kantor, di waktu senggang mengurus usaha sampingan.
Tentunya, memiliki usaha sampingan ini bisa menambah pemasukan Moms.
Apalagi, jika gaji pokok tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Hal ini bisa jadi penting untuk Moms yang ingin penghasilan bertambah, sehingga kebutuhan sehari-hari bisa tercukupi.
Salah satu ide bisnis rumahan yang bisa dilakukan oleh Moms adalah usaha kuliner.
Sampai saat ini, bisnis kuliner banyak bermunculan terutama setelah masa pandemi.
Untuk memulai atau melanjutkan usaha kuliner ini ada berbagai macam hal yang perlu dipertimbangkan.
Tak hanya kualitas makanannya saja, lo. Jadwal berjualan juga penting untuk dipertimbangkan.
Tentu, kualitas makanan perlu untuk selalu ditingkatkan. Misalnya, dari bahan bakunya tak perlu yang mahal tapi tetap bahan terbaik.
Jadwal berjualan juga sama pentingnya. Mengapa? Ada beberapa hal yang mendasari.
Pertama, saat memiliki bisnis rumahan artinya sama saja Moms bekerja dari rumah, bukan?
Melansir dari All Business, memiliki bisnis rumahan seperti usaha kuliner perlu untuk menetapkan jadwal bekerja dan menaatinya.
Memang hanya usaha sampingan, tapi tetap perlu membagi waktu untuk bekerja dan menghabiskan waktu dengan anak.
Belum lagi, jika Moms dan Dads memiliki pekerjaan utama yang harus diprioritaskan.
Sebab, sering kali memiliki usaha sampingan malah membuat Moms menjadi pusing karena waktu yang berantakan.
Maka dari itu, penting untuk menyepakati jadwal berjualan.
Terdengar sepele, namun tak masalah juga apabila menjawab pertanyaan dari pelanggan secara virtual ditentukan juga di jam-jam tertentu.
Misalnya, pesan dari pelanggan via media sosial hanya bisa ditanggapi di jam kerja saja, sebagai contoh pukul 13.00 hingga 21.00.
Ingat, waktu istirahat juga amat perlu menjadi bahan pertimbangan agar Moms dan Dads tidak burn out atau kelelahan secara fisik dan emosional.
Kedua, memiliki jadwal bekerja yang pasti bisa mempertahankan loyalitas atau kesetiaan pelanggan, lo.
Bayangkan jika Moms memiliki jadwal bekerja yang tak pasti.
Saat pelanggan ingin membeli makanan atau memesan katering dari Moms seperti biasanya, tapi ternyata tutup.
Apalagi, jika sebelumnya Moms tidak memberikan pengumuman atau pemberitahuan sebelumnya. Ini seringkali mengecewakan pembeli.
Itulah pentingnya menyusun jadwal tetap untuk berjualan.
Taati jadwal tersebut sehingga pelanggan tidak menghilang satu per satu hanya karena jadwal berjualan yang tak menentu.
Moms juga tidak akan bingung bahkan stres karena memikirkan hal apa saja yang harus dilakukan setelahnya.
Melansir dari The Balance SMB, ketahui waktu sibuk Moms saat berjualan.
Prioritaskan jam tertentu sebagai peak hours atau waktu paling produktif yang dimiliki Moms, misalnya jam 5 sore Moms sudah harus membuka lapak.
Itulah tadi dua hal yang perlu Moms terapkan dalam membagi waktu untuk bisnis sampingan di rumah.
Tak hanya kualitas makanan dan waktu saja, lo, Moms.
Ini dia beberapa hal yang perlu untuk dilakukan jika ingin memulai bisnis kuliner:
Lakukan riset pesaing
Ketahui apa saja yang dilakukan oleh pesaing dalam menjual produknya.
Siapa saja yang menjadi target pembelinya? Di mana mereka memamerkan atau menjual produknya?
Pertanyaan-pertanyaan semacam itu sudah harus terjawab oleh Moms di awal.
Riset soal strategi marketing
Setelah itu, Moms bisa lakukan riset soal platform apa yang paling efektif untuk digunakan.
Apakah Facebook? WhatsApp Business? Instagram? Atau website?
Moms bisa mengetahui mana yang paling berhasil dari meriset pesaing.
Ketahui media sosial yang mana yang lebih menghasilkan engagement seperti likes, comment, atau followers.
Lakukan analisis SWOT
Analisis SWOT dilakukan untuk menganalisis apa saja kelebihan (strength) dan peluang (opportunity) Moms.
Lalu, bagaimana kedua hal itu bisa mengurangi kelemahan (weakness) dan ancaman (thread) yang Moms hadapi.
Itulah tadi beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai seorang perintis bisnis kuliner sampingan.
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR