dr. Muzal menjelaskan bahwa skrining bisa dilakukan di fasilitas kesehatan primer.
"Skrining bisa dilakukan di mana saja di pusat kesehatan primer seperti puskesmas," katanya.
Sebagai tanda awal apakah memang perlu dilakukan skrining, biasanya dilihat dulu gejala-gejalanya.
"Jadi, ada gejala-gejala kuning, demam, gejala diare, sakit perut," kata dr. Muzal.
"Kemudian, ada peningkatan enzim transaminase lebih dari 500," kata dr. Muzal.
Dijelaskan olehnya, pada pasien akan terjadi peningkatan enzim aspartate transaminase (AST) dan Alanine transaminase (ALT) di atas 500 mikro per liter (u/L).
Padahal normalnya, enzim tersebut seharusnya tetap berada di bawah dibawah 32 (u/L).
Baca Juga: Wabah Hepatitis Akut Mulai Menyebar, Bagaimana Nasib Anak Sekolah? Begini Imbauan Pihak Terkait
"Peningkatan enzim transaminase ini menjadi penanda awal untuk dilakukan skrining," kata dr Muzal.
Lebih lanjut, ia mengatakan, untuk mengetahui apakah ada peningkatan enzim ini sangat mudah.
Moms bisa mengetahuinya setelah melakukan pemeriksaan pada lab di fasilitas kesehatan.
Sejauh ini, WHO menyebutkan bahwa hepatitis akut misterius tersebut tidak berhubungan hepatitis A, B, C, D dan E.
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR