Nakita.id – Para Moms wajib tahu! Berikut faktor yang membuat thalasemia bertambah parah.
Bagi orangtua yang memiliki anak pengidap thalasemia tentu saja bukan hal yang mudah.
Meski sedih, orangtua juga harus mampu terlihat kuat di depan anak.
Supaya anak tetap semangat meski mengidap thalasemia.
Selain itu, anak juga diharapkan mau menjalani segala pengobatan yang dianjurkan dokter.
Ya meskipun thalasemia tidak bisa disembuhkan secara total tapi setidaknya, dengan melakukan pengobatan angka harapan hidup anak menjadi lebih tinggi.
Namun, menjalani pengobatan thalasemia memang tidak semudah yang dibayangkan.
Baik anak pengidap thalasemia dan orangtua yang mendampinginya harus siap secara fisik, mental, dan finansial.
Pasalnya, pengobatan ini akan dilakukan secara rutin seumur hidup Moms.
Baca Juga: Sudah Adakah Obat untuk Thalasemia? Simak Penjelasan dari Dokter
Salah satu pengobatan thalasemia adalah dengan melakukan transfusi darah.
Kebanyakan pasien thalasemia mau tidak mau harus melakukan transfusi darah setiap bulannya.
Transfusi darah penting dilakukan guna menjaga kadar hemoglobin pasien thalasemia tetap normal.
Karena kadar hemoglobin pasie thalasemia cenderung rendah sekali.
Hal tersebutlah yang membuat pengidap thalasemia mengalami anemia.
Kemudian, mudah lemas, sakit kepala, hingga pucat Moms.
Maka dari itu, selain melakukan pengobatan secara rutin diharapkan para pengidap thalasemia juga bisa menjaga gaya hidupnya dengan baik.
Misalnya, dengan cukup istirahat, serta menghindari makanan-makanan yang memang dilarang.
Seperti daging merah karena mengandung zat besi tinggi dan bisa memperburuk keadaan pengidap thalasemia.
Baca Juga: Apakah Thalasemia Bisa Disembuhkan Secara Total? Begini Penjelasan Dokter
Selain gaya hidup yang kurang baik, ada juga faktor lain yang membuat thalasemia bertambah parah Moms.
dr. Asri Pandijaningsih, SpA dari RSIA Bunda Ciputat, menjelaskan kondisi yang bisa memperparah thalasemia adalah ketika zat besi menumpuk di tubuhnya.
Zat besi bisa menumpuk di tubuh pengidap thalasemia disebabkan karena transfusi darah yang dilakukan secara regular.
“Kita tahu para pengidap thalasemia itu harus mendapatkan transfusi darah berulang kali, sementara sumsum tulangnya meningkat jauh lebih aktif sehingga membuat zat besi menumpuk di tubuhnya,” ungkap dr. Asri dalam wawancara ekslusif bersama Nakita, Senin (9/5/2022).
Nah, jika kondisi tersebut didiamkan begitu saja maka akan menyebabkan komplikasi Moms.
Idealnya, dokter akan melakukan terapi kelasi besi juga guna mengeluarkan zat besi yang bertumpuk di tubuh pengidap thalasemia.
Hal tersebut penting untuk dilakukan guna mencegah terjadinya komplikasi.
Kemudian, meskipun transfusi darah bisa bikin zat besi bertumpuk di dalam tubuh, bukan berarti pengidap thalasemia justru tidak mau melakukannya.
“Kalau hal tersebut tidak diatasi, tidak diberikan transfusi, tidak diberikan klasi besi untuk mengeluarkan zat besi yang menumpuk di tubuhnya maka itu akan berakibat timbulnya komplikasi,” tutup dr. Asri.
Baca Juga: Bukan Hanya Pucat, Berikut Gejala Thalasemia yang Wajib Diwaspadai
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR